Proyek Reklamasi Dinilai Sarat Manipulasi

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Apr 2016 03:50 WIB
Tak hanya merugikan nelayan, proyek reklamasi juga disebut mencemari lingkungan.
Reklamasi di Jakarta dinilai merugikan banyak pihak. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta dinilai sarat dengan praktik manipulasi. Tak hanya merugikan nelayan, proyek ini juga disebut mencemari lingkungan.

Sekretaris Jenderal Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik mengatakan, banyaknya pengembang yang mendirikan bangunan di pulau-pulau tersebut dipastikan membuat lingkungan tercemar. Ia meyakini pengembang tak mempedulikan masalah pencemaran lingkungan ini.

"Saya khawatir reklamasi ini seolah-olah enggak masalah kalau membuat tercemar. Ini kan membohongi warga. Padahal itu sudah pasti terjadi," ujar Riza dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (15/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riza mengibaratkan laut seperti sawah milik petani. Jika lahan pertanian rusak dan tercemar, dampaknya pada volume pemenuhan kebutuhan pangan.

Sama seperti proyek reklamasi, ribuan hektar yang telah ditutupi urukan akan mempersempit lokasi perikanan sebagai tempat para nelayan mencari penghasilan.

"Jika lautnya ditimbun untuk membangun 17 pulau secara otomatis lahan perikanan juga akan berkurang," katanya.

Manipulasi ini, kata Riza, juga terjadi pada saat persetujuan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) pada warga di sekitar proyek reklamasi.

Warga yang mestinya hanya menandatangani presensi kehadiran dalam sosialisasi, ternyata digunakan untuk persetujuan Amdal.

"Kalau seperti ini pemerintah mesti memulihkan hak-hak nelayan. Apalagi pembangunan ini hanya dilakukan demi kepentingan para pengembang, bukan untuk warga Jakarta," ucapnya. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER