Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Jaksa Agung berkoordinasi mengurus pemulangan buronan Samadikun Hartono kembali ke Indonesia. Buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Samadikun tertangkap di China, Jumat pekan lalu saat hendak menonton pertandingan F1 di Shanghai.
"Presiden sudah mendapat laporan pada hari Jumat minggu lalu dan memerintahkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Jaksa Agung untuk melakukan koordinasi berkaitan dengan pemulangan Samadikun," kata Johan Budi, Senin (18/4).
Mengutip pernyataan Presiden, pemulangan Samadikun, kata Johan, mesti dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada. Upaya pencarian buronan kasus BLBI, ujar Johan, merupakan tindak lanjut dari perintah Jokowi untuk mengejar pelaku korupsi BLBI hingga ke luar negeri.
"Apa yang dilakukan kepolisian dan kejaksaan kini menjalankan perintah Presiden," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BIN menangkap Samadikun pada 14 April 2016. Penangkapan Samadikun berkat informasi yang diberikan intelijen China. Informasi datang setelah kunjungan Sutiyoso pada 7 April 2016 sebagai keynote speaker dalam sebuah acara di China. Dalam kesempatan itu, Sutiyoso bertemu dengan Menteri Polhukam dan pejabat terkait dan meminta dukungan menangkan Samadikun.
Selama ini, Samadikun yang merupakan pemilik dan mantan Komisaris Utama Bank Modern itu kabur dengan membawa pergi uang negara sebesar Rp 169,4 miliyar yang bersumber dari BLBI. Sebagai obligor BLBI yang telah menyelewengkan dana talangan, Samadikun telah divonis 4 tahun penjara namun dia kabur dan menjadi buronan sejak tahun 2003.
Menurut informasi di laman kejaksaan.go.id, Samadikun pernah tinggal di Apartemen Beverly Hills Singapura. Selain itu dia diinformasikan memiliki pabrik film di China dan Vietnam.
Kepala BIN, Sutiyoso menegaskan, Samadikun bukan menyerahkan diri ke BIN, melainkan ditangkap oleh aparat pemerintah China atas permintaan BIN. Saat ini Samadikun sudah diamankan oleh pemerintah China menunggu diterbangkan ke Indonesia untuk menjalani proses hukuman.
"Saya kira kalau sudah begini yang akan berperan Menteri Luar Negeri Ibu Retno akan koordinasi dengan pemerintah China," terang Sutiyoso.
Selain Samadikun, saat ini masih ada 33 orang lain yang dalam pengejaran. Dia mengatakan pengejaran terhadap buronan kasus korupsi bukan semata-mata menyangkut uang yang dibawa lari dan merugikan negara, namun terkait kewibawaan negara.
(yul)