Pasukan TNI Menunggu Instruksi Pembebasan Sandera Abu Sayyaf

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 14:39 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat sudah menunggu instruksi diberangkatkan membebaskan sandera WNI di Filipina.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan pasukannya sudah menanti instruksi diberangkatkan dalam upaya pembebasan sandera WNI di Filipina. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan kesiapannya mengerahkan pasukan untuk membantu Angkatan Bersenjata Filipina dalam upaya pembebasan warga negara Indonesia yang disandera oleh Kelompok Abu Sayyaf. Menurut dia, pasukannya sudah tidak sabar untuk dikerahkan membebaskan sandera WNI.

“Kalau mereka minta bantuan kita, dengan puji syukur, saya langsung berangkatkan. Pasukan saya sudah nunggu saja, sudah tanya kapan dia berangkat,” ujar Gatot dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (19/4).

Pernyataan itu juga disampaikan ketika Gatot mengecek kesiapan, menganalisa dan memberikan petunjuk-petunjuk apa yang harus dilakukan oleh pasukan trimatra TNI dan Brimob yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gatot menyatakan pengecekan kesiapan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat merupakan bagian dari instruksi yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengaku diperintahkan untuk menyiapkan pasukan dan melatih mereka agar bisa berada dalam posisi siap diberangkatkan kapan pun.

Meski demikian, Gatot enggan menyebut lokasi dan persiapan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat. Dia hanya meminta publik optimistis dan memastikan tidak ada dalam catatan sejarah pasukannya gagal dalam misi penyelamatan.

"Saya tidak bisa jelaskan tempatnya dimana dan bentuk latihannya seperti apa. Latihan ini hanya untuk prajurit agar terbentuk feeling. Sehingga, suatu saat TNI disiapkan untuk berangkat," kata Gatot.

Gatot mengatakan jumlah pasukan yang siap dikerahkan jumlahnya berkisar ratusan, tidak sampai ribuan. Mereka merupakan pasukan dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian (Brimob) yang terpilih berdasarkan seleksi fungsi dan profesionalismenya. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER