Polisi: Kehadiran Istri Membuat Santoso Ditinggal Pengikut

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2016 15:06 WIB
Polisi memperoleh keterangan dari Ibadurohman alias Ibad, salah satu anak buah Santoso yang tertangkap karena kelaparan belum lama ini.
Kelompok pimpinan Santoso terpecah karena perlakuan istimewa kepada sang istri yang dibawa ke hutan. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menyebut kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah terpecah karena perlakuan istimewa kepada sang istri yang dibawa ke hutan.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Polri Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (20/4). Kesimpulan didapatkan dari keterangan Ibadurohman alias Ibad, salah satu anak buah Santoso yang tertangkap karena kelaparan belum lama ini.

"Di antaranya (keterangan) ada daripada istri Santoso yang diperlakukan khusus menurut mereka (teroris). Padahal mereka sedang berjuang tapi di satu sisi disuruh mengamankan keluarga daripada Santoso, ini yang tidak diterima mereka," kata Rikwanto di Jakarta.
Istri Santoso, yang bernama Jamiatun Muslim alias Umi Delima, dibawa Santoso dalam pelariannya di hutan belantara. Selain dia, ada pula istri Basri yang bernama Nurmi Osman dan istri Ali Kalora yang bernama Tini Susantika alias Umi Fadel di antara kelompok tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini kelompok Santoso telah terpecah dan tercerai-berai di tempat persembunyiannya. Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Tito Karnavian, kini Santoso hanya dikelilingi enam orang termasuk dua di antara tiga perempuan tersebut.

Sementara sisanya sudah memisahkan diri dan ada yang ditangkap karena kelaparan. "Mereka melemah, semula 41 orang sekarang tinggal 27 orang karena pengepungan," kata Tito.

Bahkan, sumber CNNIndonesia.com menyebut kelompok Santoso juga sudah tidak bisa berkomunikasi dengan pendukung yang berada di luar tempat persembunyiannya.
Rikwanto mengatakan kelompok itu semakin terdesak karena petugas membentuk pagar betis untuk memutus rantai logistik.

"Pasukan-pasukan berjaga di sana sehingga kalau mereka akan turun gunung mencari logistik baik itu makanan, pakaian, ataupun persenjataan, kemungkinan sangat kecil," kata Rikwanto.

Kini kelompok Santoso yang pada akhir tahun lalu berjumlah 41 orang sudah melemah hingga tinggal 27 orang. Sebelumnya, Kepolisian telah mengumumkan 31 nama yang termasuk dalam daftar buron kelompok Santoso:
1. Santoso alias Abu Wardah alias Kombes alias Pakde
2. Basri alias Bagong alias Bang Ayas alias Opa
3. Ali Ahmad alias Ali Kalora
4. Firdaus alias Daus alias Barok alias Rangga
5. Mukhtar alias Kahar
6. Askar alias Jaid alias Pak Guru
7. Adji Pandu Suwotomo alias Sobron
8. Qatar alias Farel
9. Jumri alias Tamar
10. Suharyono alias Yono Sayur alias Pak Hiban
11. Salman alias Opik
12. Samil alias Nunung
13. Mohammad Faisal alias Namnung alias Kobar
14. Firman alias Aco alias Ikrima
15. Nae alias Galuh
16. Basir alias Romzi
17. Andika Eka Putra alias Andika alias Hilal
18. Yazid alias Taufik
19. Abu Alim
20. Ibadurohman alias Ibad alias Amru
21. Saiful alias Ahmad
22. Sucipto alias Cipto Ubaid
23. Mochammad Sulaiman
24. Irfan Maulana alias Akil
25. Kholid
26. Ibrohim (Turkistan/Uighur)
27. Mustafa Genc alias Mus'ab (Turkistan/Uighur)
28. Nurettin Gunddogdu alias Abdul Malik (Turkistan/Uighur)
29. Jamiatun Muslim alias Atun alias Bunga alias Umi Delima (istri Santoso)
30. Nurmi Usman alias Oma (istri Basri)
31. Tini Susantika alias Umi Farel (istri Ali Kalora). (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER