Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku banyak bawahannya yang meminta membuat proyek untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta.
Salah satunya adalah membangun waduk di Sunter dengan biaya Rp1 triliun. Proyek ini sempat diminta bulan lalu.
"Supaya Gunung Sahari enggak banjir mau bangun di sunter, Rp1 triliun biayanya. Saya tanya Sunter tenggelem enggak? Enggak juga," kata Basuki yang biasa dipanggil Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengatakan proyek tersebut tidak memiliki alasan yang jelas dan hanya membuang-buang uang saja.
Selain itu, dia juga pernah diminta untuk membeli tanah di Pantai Indah Kapuk sekitar 30-40 hektar untuk mengatasi banjir sisi barat. "Kalau dikali Rp30 juta itu bisa 12 triliunan. Mampus aja," ujar Ahok dalam rapat penanganan banjir.
Ketika itu Ahok juga diminta membuat danau seluar 80 hektar, "Kali Rp20 juta, itu udah Rp60 triliun ini mengejar komisi atau apa?" kata Ahok.
Menurut Ahok, banjir tersebut dapat diatasi dengan memperlebar waduk pluit yang hanya memerlukan membongkar beberapa rumah yang akan dipindahkan ke rumah susun. Banjir juga akan diatasi dengan memperlebar tanggu di Luar Batang setelah ditertibkan.
Ahok juga berkata dia pernah memarahi perugas yang menyarankan untuk membuat sheetpile Abdul Muis.
"Nggak perlu bikin sheetpile (turap beron) Abdul Muis, buang-buang duit, jelekin pohon semua," ujar Ahok. Padahal, menurut Ahok, Waduk Pluit sudah cukup baik.
(pit)