Jakarta, CNN Indonesia -- Kontak tembak kembali terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, melibatkan aparat kepolisian dan seorang yang diduga anggota kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso.
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, Senin (25/4), mengatakan kontak tembak terjadi pada Minggu (24/4), sekira 18.30 WITA. Saat itu seorang anggota intel Kepolisian Sektor Poso Pesisir melihat orang tak dikenal di depan indekosnya di Desa Patiunga.
Merasa curiga, petugas bernama Brigadir Ardi itu kemudian mengajak anggota piket bernama Brigadir Warno untuk mengecek orang tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika dihampiri serentak orang tersebut mencabut parangnya dan berteriak 'Allahu Akbar' dan merogoh tasnya," kata Badrodin.
Melihat respons tersebut, Warno memberi peringatan dan menembak orang itu. Hingga kini jenazah masih berada di tempat kejadian.
Ambulans dan tim identifikasi, kata Badrodin, sudah dikoordinasikan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
Barang bukti yang ditemukan di antaranya sebuah bom lontong, sebuah parang, dan sebuah ransel yang diduga berisi bahan peledak.
"Tim masih melaksanakan penyisiran dan pengejaran dan penutupan jalur yang diduga jalur pelolosan," kata Badrodin.
(obs)