Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam memimpin merasa yang paling benar segalanya. Menurut Saleh, Ahok tidak memandang sisi lain karena menganggap kebenaran hanya ada pada dirinya.
Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat itu menyatakan sikap Ahok yang seperti itu tidak akan dapat diterima di negara demokrasi. "Negara demokrasi identik dengan kritik. Tanpa kritik, demokrasi tidak berbeda dengan monarki. Semoga Indonesia tidak kembali ke masa antikritik yang gelap gulita," ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya yang diterima CNN Indonesia.com, Selasa (26/4).
Saleh menyatakan hal tersebut terkait sikap Ahok yang dinilai berlebihan dan melampaui batas kewajaran dalam menanggapi kritik mantan Ketum PAN Amien Rais.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggapan tersebut sekaligus membenarkan pendapat yang berkembang selama ini bahwa Ahok adalah pejabat yang antikritik dan ingin benar sendiri," tutur Saleh.
Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu mengatakan sebagai seorang pemimpin seharusnya Ahok siap mendengar dan merenung. Kritik proporsional dan aktual sebagaimana disampaikan Amien Rais seharusnya tidak ditanggapi dengan kebencian.
Apalagi, Saleh menilai Ahok bisa menjadi gubernur DKI Jakarta tidak lepas dari perjuangan Amien Rais saat reformasi karena pada masa sebelumnya tidak semua orang bisa menjadi gubernur.
"Itu fakta historis yang tampaknya dilupakan Ahok. Dia masih muda tetapi ternyata sudah lupa," kata Saleh.
Saleh mengatakan sikap Ahok yang arogan sebagaimana dikritik oleh Amien Rais sebelumnya tidak hanya dirasakan tidak nyaman oleh masyarakat awam, tetapi juga para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Terbukti banyak yang mengundurkan diri. Terakhir adalah Wali Kota Jakarta Utara yang mengundurkan diri, konon karena tersinggung dengan ucapan Ahok," tuturnya.
(obs)