Polri Ungkap Alasan Warga Uighur Gabung Kelompok Santoso

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 28 Apr 2016 00:13 WIB
Besar kemungkinan, suku Uighur yang masuk ke Indonesia menemui kelompok Santoso karena merasa mempunyai prinsip perjuangan yang sejalan.
Beberapa tim Inafis Polda Sulteng dan anggota Brimob tengah menunggu jenazah terduga teroris kelompok Santoso untuk diotopsi di Instalasi Forensik Rs. Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (25/4) dini hari. Diduga jenazah terduga teroris tersebut merupakan WNA uighur bernama Mustafa. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisan Republik Indonesia menyatakan bahwa alasan beberapa masyarakat suku Uighur bergabung dengan kelompok teroris Santoso dilatarbelakangi dengan adanya persamaan nasib dan perjuangan.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar disinyalir tujuh orang masyarakat suku Uighur yang bergabung merasa memiliki kesamaan ideologi perjuangan dengan kelompok Santoso.

"Ada semacam prinsip perjuangan yang sejalan kemudian mereka bersimpati. Akhirnya rela bergabung dan mengorbankan harta benda, bahkan nyawa mereka," kata Boy di Mabes Polri pada Rabu (27/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa memahami yang sebenarnya terjadi di Indonesia, kata Boy, ketujuh warga tersebut rela bergabung dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur ini.

Ketujuh masyarakat Uighur ini disinyalir masuk ke Indonesia pada tahun 2013. Pemerintah awalnya mengira ketujuh orang ini berasal dari Turki. Karena beberapa orang di antaranya masuk dengan menggunakan paspor Turki.

"Awalnya diduga orang Turki, setelah crosscheck kepada Kedutaan Besar, ternyata bukan. Belakangan setelah diperiksa muncul berasal dari Uighur," kata Boy.

Kepolisian dan Imigrasi, dikatakan Boy, sulit mencegah atau mendeteksi ketujuh masyarakat Uighur yang tergabung dalam kelompok Santoso untuk masuk ke Indonesia. Hal itu lantaran mereka masuk dengan paspor dan visa layaknya turis pada umunya.

"Mereka warga resmi Tiongkok masuk ke Indonesia dengan izin resmi. Namun yang terjadi kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan keolmpok teroris dan melanggar hukum disini," kata Boy.

Suku Uighur sendiri diketahui merupakan etnis minoritas yang asli Republik Rakyat Tiongkok dan etnis pemeluk agama Islam pertama disana. Mereka berdomisili di daerah Xinjiang, Tiongkok dengan otonomi daerah khsusus.

Tidak jarang para suku Uighur ini mendapatkan diskriminasi baik dari suku mayoritas Tiongkok bahkan pemerintah Tiongkok sendiri. Tidak jarang juga kebijakan-kebijakan pemerintah Tiongkok dinilai membatasi hak-hak mereka sebagai Muslim untuk beribadah.

Menurut Boy ini bukan bentuk kelalaian badan Imigrasi dalam mengawasi orang asing masuk ke Indonesia. Meski begitu, menurut Boy, perlu ada peningkatan pengawasan dari badan keimigrasian Indonesia.

"Bukan kesalahan Imigrasi. Kami kan tidak bisa mengontrol setiap orang asing yang masuk dan berkeliaran ke sana ke mari. Namun perlu ditingkatkan lagi pengawasan orang asing yang masuk ke Indonesia," kata Boy.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER