Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi akan mengusut aliran uang suap yang diduga diterima salah seorang perwiranya di Polres Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Belawan, Sumatera Utara. Kepala Satuan Reserse Narkoba di polres tersebut, Ajun Komisaris Ichwan Lubis diduga menerima suap dari seorang bandar narkotik.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Ichwan dalam perkara suap ini diminta untuk membantu mengurus perkara yang menjarat salah seorang bandar narkotik bernama Togiman. Ia hanya berperan sebagai perantara.
"Bukan dalam rangka untuk menangani atau memperlicin perkara yang ditangani atau menerima setoran," kata Boy di Mabes Polri, Rabu (27/4).
Uang tersebut disebut Boy sebagai titipan untuk mengurus perkara. Ichwan, kata Boy, dinilaio memiliki akses untuk bisa mempengaruhi pihak-pihak tertentu yang mengurus perkara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diterimalah uang itu untuk mempengaruhi orang-orang tertentu," ujar Boy.
Karena itu Polri, kata Boy, merasa perlu untuk mengusut pihak yang jadi target Ichwan untuk melancarkan pembebasan Togiman.
"Proses penerimaan (uang) ini yang harus diperiksa lebih lanjut. Kepada siapa uang ini akan diberikan atau untuk apa uang ini diberikan kepada yang bersangkutan," katanya.
Sementara soal uang yang ada di rekening Ichwan sebesar Rp8 miliar, menurut Boy uang tersebut bukan miliknya. Untuk sementara diduga uang tersebut milik bandar narkotik.
Penangkapan terhadap Ichwan oleh Badan Narkotika Nasional bermula dari ditangkapnya MR alias Achin di Medan dengan barang bukti 46 ribu butir ekstasi, 20,5 Kg sabu, dan 600 ribu pil happy five,.
Dari hasil pemeriksaan, Achin mengaku mendapatkan narkotik dari Togiman, narapidana Lembaga Pemasyarakatan Lubuk Pakam, Medan.
Petugas BNN kemudian menangkap JT, kakak dari yang rekeningnya digunakan untuk bertransaksi narkotik. Selain JT, BNN juga menangkap TH alias Ahin. Dari Ahin ini penyidik BNN mendapatkan nama Ichwan.
BNN kemudian mencokok Ichwan dengan barang bukti uang tunai Rp2,3 miliar dan Rp400 juta, dan rekening tabungan senilai Rp8,1 miliar.
(sur)