Anggota Santoso yang Tewas dalam Baku Tembak Etnis Uighur

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 26 Apr 2016 17:40 WIB
Dalam penyergapan hari Minggu lalu, empat orang berhasil lolos dan satu orang ditembak mati karena berusaha melawan.
Anak buah teroris Santoso yang tewas dalam baku tembak adalah etnis Uighur. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang terduga anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso yang tewas di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu lalu adalah salah satu warga asing etnis Uighur yang masuk dalam daftar buron.

"Iya betul, MG alias M," kata Kepala Satuan Tugas Operasi Tinombala Komisaris Besar Leo Bona Lubis saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (26/4). MG alias M adalah Mustafa Genc alias Mushab.

MG tewas dalam baku tembak dengan petugas. Ia ditembak lantaran melawan petugas dengan mengayunkan parang yang dibawanya saat hendak ditangkap.

Sementara itu, empat orang rekan MG berhasil lolos dari sergapan. Leo mengatakan keempatnya melarikan diri ke arah Poso Pesisir Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Poso Pesisir Selatan itu kotanya kecil saja, kanan kirinya gunung dan hutan," ujarnya.

Leo mengatakan kini anggota kelompok Santoso tinggal tersisa 25 orang. Di antaranya adalah seorang warga asing etnis Uighur. Santoso juga ditemani tiga orang wanita yang merupakan istrinya dan istri dua orang anak buahnya.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti sebelumnya mengatakan, kontak tembak berawal saat anggota intelijen Kepolisian Sektor Poso Pesisir melihat orang tak dikenal di depan indekosnya di Desa Patiunga.

Merasa curiga, petugas bernama Brigadir Ardi itu kemudian mengajak anggota piket bernama Brigadir Warno untuk mengecek orang tersebut.

"Ketika dihampiri serentak orang tersebut mencabut parangnya dan berteriak 'Allahu Akbar' dan merogoh tasnya," kata Badrodin.

Polisi saat ini sudah mengantongi identitas para pengikut Santoso. Mereka yang kini tinggal di kawasan pegunungan di Poso sudah masuk dalam daftar buron.

Polisi menyebut mereka dalam kondisi terdesak. Akses mereka sangat terbatas sehingga bahan makanan habis. Beberapa anak buah Santoso tertangkap dalam kondisi kekurangan makan dan turun gunung untuk mencari makan di rumah-rumah penduduk. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER