Jakarta, CNN Indonesia -- Proyek tanggul garuda raksasa yang membangun pesisir ibu kota atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) masih dalam tahap pengkajian kelayakan. Pemerintah belum memulai pembangunan konstruksi di area tersebut.
"Ini masih menunggu. Sudah dapat bantuan dari Belanda dan Korea Selatan untuk membuat
feasibility study (kajian kelayakan)," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/4).
Studi kelayakan ini meliputi studi lingkungan, hukum, dan sosial. Desain atau rancang bangun tanggul ini juga tengah digarap. Kawasan pesisir ini akan diintegrasikan dengan 17 pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta.
NCICD merupakan megaproyek yang diestimasikan akan menghabiskan dana sekitar Rp560 triliun. Ahok mengatakan Pemerintah DKI akan menyiapkan dana 30 persen untuk proyek tersebut sementara sisanya akan dibiayai oleh pemerintah pusat.
Dalam proses pengerjaannya, pembuatan tanggul dilakukan bertahap sejak 2014 yakni penguatan bibir pantai sepanjang delapan kilometer dari 32 kiometer panjang pantai dengan anggaran Rp3,2 triliun. Sejumlah tanggul di kawasan tersebut dipasang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendrawan dalam kesempatan terpisah kepada CNNIndonesia.com menjelaskan pembuatan tanggul ini juga dilakukan di sepanjang kawasan Luar Batang dan Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara.
Tanggul Garuda ini dibangun untuk menghindari banjir yang diperkirakan akan melanda Jakarta pada 2050 mendatang.
(bag)