Pasca Kalah di PTUN, Ahok Enggan Debat Hukum dengan Yusril

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak ingin lagi membicarakan Yuzril Ihza Mahendra pasca kalah di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kalah dalam gugatan warga Bidaracina yang dipengacarai oleh Yusril.

"Kalau masalah Yusril, masalah hukum jangan ngomong dengan saya. Dia kan pengacara, hadapannya dengan biro hukum saya," kata Basuki alias Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/4).

Meski kalah di PTUN, Ahok menyebut biro hukum sudah bekerja dengan baik. Dia tak mempermasalahkan kekalahan ini, tetapi tetap meminta biro hukum untuk menyelidiki lebih lanjut apa yang menyebabkan kekalahan tersebut.

Pilihan Redaksi Pemprov DKI Belum Terima Salinan Putusan Gugatan Bidara Cina Disebut Tak Sosialisasi Gusur Warga Bidara Cina, Ahok Bingung Warga Bidara Cina Berharap Bisa Tetap Tinggal di Tanah Mereka

"Kalo cuma kalah satu, gak masalah. Yang lain kami menang banyak kok, kan bisa Kasasi lagi," tutur Ahok.

Kekalahan ini dinilai wajar oleh Biro Hukum DKI Jakarta. Dari total 10 gugatan yang diterima selama 2016, dua putusan telah dibacakan. Pada 2015, dari belasan gugatan yang diterima, Pemrov DKI hanya mengalami satu kekalahan.

"Wajar kalau salah karena ada slip administrasi dan masih ada beberapa perkara yang berjalan," kata Ahok.

Warga Bidaracina sebelumnya menggugat Surat Keputusan Gubernur Nomor 2779 Tahun 2015 karena menganggap penggusuran dilakukan tanpa sosialisasi sebelumnya.

Dalam SK disebutkan lahan yang akan dibebaskan untuk inlet sudet Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur seluas 10.357 meter persegi. Sementara dalam SK yang terbit pada 16 Januari 2014, luas lahan yang akan dibebaskan hanya 6.095,94 meter persegi. (bag)