Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan buruh di Semarang menolak keras adanya wacana yang akan membawa kelompok buruh menjadi embrio politik sebagai sayap partai politik maupun cikal bakal lahirnya partai politik baru.
"Kami sepakat bersama rekan-rekan serikat dan federasi menolak menjadi embrio politik yang mengarah pada Partai Politik. Kami tidak mau, biarkan kami begini", tegas Koordinator Aliansi Buruh Jateng Nanang Setyono usai berorasi di depan para buruh yang memadati lapangan GOR Tri Lomba Juang Semarang, Minggu (1/5) siang.
Nanang menambahkan alasan penolakan atas politik praktis karena permasalahan buruh sebagai permasalahan bangsa yang harus diperjuangkan bersama semua kalangan, bukan kelompok tertentu.
"Kami ini bagian dari bangsa. Milik bangsa. Bukan milik golongan atau kelompok tertentu. Kami berjuang menuntut kesejahteraan untuk bersama, tanpa pamrih apapun", tambah Nanang.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir di tengah-tengah massa buruh menyambut baik penolakan kelompok buruh menjadi embrio politik. Hendrar justru menyayangkan jika buruh masuk partai politik akan menyulitkan kaum buruh sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau masuk parpol, buruh bisa kesulitan minta bantuan. Padahal soal buruh, menjadi pikiran Pemerintah", ungkap Walikota yang akrab dipanggil Hendi ini.
Kepada para buruh, Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengajak agar kaum buruh bisa memanfaatkan upah yang diterimanya. Hendrar bahkan akan mencarikan pengembang perumahan agar kaum buruh bisa memiliki tempat tinggal murah untuk keluarganya.
"Ayo kita coba sisihkan dari upah yang kita terima. Kami Pemkot Semarang akan berupaya mencarikan Perumahan murah untuk tempat tinggal", kata Hendrar.
(yul)