Banjarmasin, CNN Indonesia -- Kegembiraan sekaligus rasa syukur yang luar biasa dirasakan oleh para keluarga korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Sulu, Filipina, yang sudah dibebaskan.
Halimatus Sya'diah, istri dari Suriansyah, salah satu dari 10 warga negara Indonesia yang dibebaskan oleh gerombolan bersenjata Abu Sayyaf mengaku dirinya langsung sujud syukur ketika mendengar suaminya telah dibebaskan.
"Perasaan saya saat ini campur aduk ada senang dan bahagia luar biasa hingga sujud syukur dan meneteskan air mata suka," ucap Halimatus di kediamannya, di Banjarmasin Selatan, Minggu (1/5), seperti dilansir
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Halimatus menuturkan dirinya baru mengetahui suaminya benar-benar sudah dibebaskan dari gerombolan bersenjata Abu Sayyaf setelah orang kantor tempat suaminya bekerja bernama Mega pada Minggu sore sekitar pukul 16.30 WITA, menelepon dan memberitahu kabar tersebut.
"Alhamdulillah ya bu Halimatus suami ibu ikut dibebaskan bersama 10 sandera lainnya," ujar Halimatus mengutip ucapan Mega saat meneleponnya.
Halimatus semakin yakin suaminya Suriansyah benar-benar bebas, setelah melihat di salah satu televisi swasta yang memberitakan dan memperlihatkan wajah suaminya.
"Saya juga sedih melihat suami saya kurusan, muka keliatan pucat karena lelah dan kecapean," ujarnya didampingi anggota Babinkamtibmas Polsekta Banjarmasin Selatan Aiptu Yudi.
Halimatus mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah yang telah berupaya semaksimal mungkin untuk membebaskan suaminya.
"Terima kasih banyak kepada Pemerintah Indonesia dan pihak perusahaan yang telah mampu dan berupaya untuk pembebasan 10 orang WNI termasuk suami saya dari kelompok Abu Sayyaf," kata, sambil menggendong anak laki-lakinya yang masih balita itu.
Dia menyatakan, pihak yang menjemput suaminya ke Jakarta adalah orang tua dari Suriansyah, pada Senin (2/5) pagi akan berangkat langsung dari Kendari, Sulawesi Tenggara.
(obs)