Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyatakan mundur dari bursa calon ketua umum pada Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar 23-26 Mei mendatang di Nusa Dua, Bali.
Pernyataan itu disampaikan Idrus saat dirinya memberi sambutan membuka kegiatan sosialisasi kandidat, menggantikan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Setelah memberi pesan dan terimakasih, Idrus mengeluarkan empat buah buku dengan dua judul, yakni 'Magnet Politik Partai Golkar' dan 'Ironi Demokrasi Setengah Hati'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idrus berkata, dua judul buku tersebut merupakan konsep tentang Partai Golkar. Dia berharap buku-buku itu dapat menyalurkan ideologinya, sekaligus mengingatkan agar Golkar tetap solid.
"Jadi dengan buku ini, saya nyatakan tidak maju, dan buku ini saya dedikasikan melalui
steering committee. Buku ini harus diteruskan, diwakafkan untuk kepentingan Partai Golkar," kata Idrus dalam sambutannya, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5).
Dengan pernyataan mundurnya ini, Idrus menjelaskan akan melanjutkan proses kegiatan para kandidat calon ketua umum, seperti debat publik sebagai sekretaris jenderal.
Ketua Panitia Pengarah (
steering committee) Munaslub Golkar Nurdin Halid dan Ketua Panitia Penyelenggara Theo Sambuaga merasa terkejut dengan kemunduran Idrus. Namun, keduanya saling menghormati terhadap keputusan Idrus tersebut.
"Saya
surprise bahwa Idrus tampil di sini untuk tidak maju. Tapi itu menjadi hak pribadi yang harus kami hargai dan hormati," ujar Theo.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, dalam kegiatan yang digelar di aula DPP Partai Golkar, tersedia sebelas meja bakal calon ketua umum, diantaranya Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, Priyo Budi Santoso, Wati Amir, termasuk Tommy Soeharto.
Namun, Tommy belum tampak hadir menduduki meja yang telah tersedia. Meja Tommy, diisi oleh perwakilannya.
(bag)