Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional (Basarnas) masih terus melakukan pencarian terhadap satu orang korban tenggelamnya kapal KM Putra Iraya yang mengangkut rombongan pengantin di perairan Tanjung Aru Paser, Kalimantan Timur, kemarin. Korban yang belum ditemukan tersebut diduga terseret arus laut.
Kepala Sub Seksi Operasi Kantor SAR Balikpapan Mujiono mengatakan berdasarkan data manifes yang diperoleh, ada sekitar 55 orang penumpang di atas kapal tersebut. Sebanyak 47 orang dinyatakan selamat, dan tujuh orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Untuk korban yang selamat semua dikumpulkan di Tanjung Aru sebanyak 47 orang. Dalam pencarian kemarin ditemukan tiga meninggal dunia dan hari ini ada empat orang lagi yang kami temukan meninggal. Jadi tinggal satu orang lagi," ujar Mujiono saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (6/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mujiono menuturkan, sampai saat ini tim Basarnas dibantu oleh beberapa pihak termasuk nelayan masih terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi tenggelamnya kapal tersebut. Ia mengaku, Basarnas telah menerjunkan 12 penyelam dan mengerahkan Kapal Negara Wisanggeni untuk menemukan korban tersebut.
"Kapal Negara Wisanggeni cukup baik untuk operasi. Di dalam kapal tersebut terdapat peralatan selam, kamera dalam air, dan cukup untuk menampung banyak orang," ujarnya.
Ia mengklaim, sejumlah penyelam telah melakukan penyisiran di dalam bangkai kapal tersebut dan tidak menemukan adanya korban yang diduga telah tewas tersebut.
"Kami sudah cari di dalam bangkai kapal itu pagi tadi, tapi kosong. Satu orang korban itu berdasarkan keterangan keluarga," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan dugaan sementara kecelakaan adalah karena hantaman ombak di perairan tersebut. Berdasarkan data yang diperolehnya, saat kejadian kecelakaan terjadi, ombak di perairan tersebut setinggi satu sampai dua meter. Ia juga menduga, kecelakaan tersebut disebabkan adanya kelebihan penumpang.
"Kapal yang tenggelam itu beratnya dua ton dan untuk mengangkut 40 penumpang. Kalau kelebihan tingkat mengambangnya berkurang. Tapi dugaan itu sedang kami selidiki," ujar Mujiono.
Sebelumnya, kapal penumpang yang tenggelam tersebut berangkat dari pelabuhan Lori, Kabupaten Paser dan akan menuju ke Tanjung Aru yang berada pada perairan Laut Paser, Kamis (5/4). Kapal tersebut diketahui berisi pengantin dan keluarganya yang hendak mengikuti prosesi akad nikah.
(utd)