Jakarta, CNN Indonesia -- Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan akan digusur akhir bulan ini. Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), penundaan penggusuran kawasan tersebut akan mengganggu proyek normalisasi Kali Ciliwung.
"Kalau enggak mau akhir bulan ini, proyek Kali Ciliwung tertunda," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (12/5).
Penggusuran tersebut, kata Ahok, bukan menertibkan warga Bukit Duri, melainkan rumah-rumah liar yang berada di atas penampang basah Kali Ciliwung. Ahok berkata, posisi penampang tersebut bersebelahan dengan Bukit Duri.
Meski menargetkan akhir bulan ini, pemerintah belum juga mengeluarkan Surat Peringatan (SP) kepada warga Bukit Duri. SP tersebut harus dikeluarkan sebangak tiga kali sebelum melakukan eksekusi. SP 1 memiliki tenggat waktu tujuh hari, SP 2 dengan masa tiga hari, sementara SP 3 selama satu hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berikan SP 1, lalu SP 2," ujar Ahok. Ia mengklaim beberapa kepala keluarga sudah bersedia pindah ke rumah susun yang disediakan.
Proyek normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 19 kilometer yang dimulai sejak tiga tahun lalu dan ditargetkan selesai akhir tahun ini. Tujuan proyek ini untuk mengembalikan lebar Kali Ciliwung yang semua 10-20 meter menjadi 35-50 meter. Di sepanjang sisi kali Ciliwung akan dilakukan perkuatan tebing, pembangunan tanggul, dan jalan inspeksi.
Pemrov DKI Jakarta mengklaim normalisasi Kali Ciliwung akan meningkatkan daya tampung air dan sembilan kawasan di Jakarta bebas dari banjir. Wilayah tesebut yaitu Bukit Duri, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Melayu, Penggadegan, Gang Arus , Rawajati, Kalibata, dan Kramatjati.
(sur)