Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah akan menghargai hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar yang memilih Setya Novanto sebagai ketua umum baru partai beringin tersebut.
Jokowi berkata, terpilihnya mantan Ketua DPR tersebut merupakan cerminan suara para kader Golkar.
"Ini wilayahnya Partai Golkar. Siapapun yang terpilih, itu pilihan dari mereka yang memiliki hak suara baik di DPP, DPD, maupun ormas-ormasnya," ujar Jokowi di Seoul, Korea Selatan, Selasa (17/5), seperti dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan, pemerintah tidak mencampuri pemilihan ketua umum Golkar itu.
Keterlibatan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan pada hiruk-pikuk munaslub, menurutnya, berlatarbelakang posisi mereka sebagai anggota Dewan Pertimbangan Golkar.
"Mereka kan memang di Watim Golkar. Saya sudah sampaikan posisi Istana ada di mana. Tidak perlu saya ulangi," tuturnya.
Lebih dari itu, Jokowi mengaku belum memikirkan isu merapatnya Golkar ke jajaran partai politik pendukung pemerintah. "Belum sampai ke sana. Belum bicara," kata dia.
Di Bali, pagi tadi, Setya terpilih menjadi orang nomor satu Golkar setelah pesaing terberatnya, Ade Komarudin, mundur dari pemilihan.
Ade berkata, ia mengambil keputusan itu setelah berdiskusi dengan sejumlah rekannya, termasuk Aburizal Bakrie selaku Ketua Dewan Pembina Golkar.
“Saya lebih muda daripada Pak Novanto. Saya masih 50 tahun, Pak Novanto sekarang 60 tahun. Masih ada kesempatan bagi saya di masa yang akan datang," ucapnya.
(abm)