Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Golkar Ade Komarudin menyatakan sikapnya yang memutuskan tidak melanjutkan voting pemilihan Ketua Umum Golkar putaran kedua karena ingin Munaslub Golkar berjalan rekonsiliatif atau menyelesaikan konflik dan memulihkan hubungan.
"Kalau saya melanjutkan saya pikir tidak akan rekonsiliatif," kata Ade seusai voting pemilihan Ketua Umum Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (17/5).
Menurut Ketua DPR ini, keputusan yang diambilnya itu demi kebaikan seluruh kader dan kebesaran Partai Golkar. Ade menyebutkan selama ini tidak sedikit orang di Indonesia yang tidak siap kalah. Dia menegaskan hal seperti itu harus segera diubah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mencintai partai ini dan mencintai negara ini. Dan saya berusaha untuk melakukan kebaikan negara dan partai ini tentunya," tutur Ade.
Ade menambahkan negara Indonesia adalah negara demokrasi sehingga segala keputusan harus diambil secara produktif dan mempererat persatuan. "Demokrasi bukan lah untuk bercerai-berai. Kita harus mengendalikan demokrasi dengan baik," ujar Ade.
Sementara itu pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito mengatakan terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum Partai Golkar tidak akan bisa membesarkan Golkar yang setahun lebih terpuruk akibat konflik internal.
Terpilihnya Setya juga dinilai tak bakal bisa menjadi perekat yang kuat untuk mensolidkan para kader.
“Setya Novanto bukan sebagai perekat, Setya bukan figur yang rekonsiliatif. Golkar tetap rentan,” kata Arie kepada CNN Indonesia.com menanggapi terpilihnya Setya.
(obs/obs)