Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Ketua Umum Partai Golkar yang baru saja terpilih Setya Novanto tidak pernah marah. Basuki alias Ahok pernah satu fraksi dengan Setya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI masa jabatan 2009-2014 selama dua tahun. Saat itu Setya menjadi Ketua Fraksi Golkar.
Ahok bercerita ketika itu, dia menjadi anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR yang tengah membahas ambang batas parlemen. Isu yang beredar, Golkar meminta lima persen untuk ambang batas tersebut, padahal menurut Ahok Golkar hanya mengajukan tiga persen. Setya kemudian memanggil Ahok untuk menghadap Ketua Umum Partai Golkar pada waktu itu, Aburizal Bakrie atau Ical.
"Wah ketum, semua, marah tuh. Marahnya ke ketua fraksi dong, kan ketua, saya mana ngerti. Terus dipanggil, baik kok Setnov. Dia cuma bilang gini 'kamu ketemu ketum ajalah jelasin, kesana' katanya. Ketemu Pak Ical gitu loh. Gak ada marah, gak pernah marah. Pak Setnov gak pernah marah," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/5).
Dibalik kontroversi Setya Novanto, Ahok menilai Setya adalah pribadi yang baik dan mengayomi. Ahok menganggap kasus yang melibatkan Setya adalah sisi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ucapkan selamat, ya teman baik Pak Setnov, terpilih. Saya kira kasus itu suatu sisi yang berbebeda ya. Itu juga ada pengadilan, pembuktian, ada sisi yang berbeda," ujar Ahok.
Setya Novanto terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Bali, Selasa pagi (17/5).
Setya terpilih secara aklamasi tanpa pemungutan suara putaran kedua karena bakal calon ketum yang menjadi saingan terberatnya yaitu Ade Komarudin menyatakan tak melanjutkan pertarungan melawan Setya.
(pit)