Jakarta, CNN Indonesia -- Dukungan Partai Golkar ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla disambut baik partai-partai pendukung pemerintah. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tubagus Hasanuddin terbuka menerima dukungan Golkar, termasuk apabila dukungan itu diakomodasi melalui kursi menteri di Kabinet Kerja.
"Kalau masuk
welcome saja. Sekarang kan tambah menjadi tujuh, bersama-sama melaksanakan amanah," kata Tubagus Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/7).
Saat ini pemerintahan Jokowi didukung PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PAN dan Golkar yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Merah Putih memberikan dukungannya setelah perhelatan besar tahunan. PAN, setelah berganti kepemimpinan dari Hatta Rajasa ke Zulkifli Hasan, mendeklarasikan dukungannya ke pemerintah jelang akhir 2015.
Serupa, Golkar, setelah menetapkan Setya Novanto sebagai Ketua Umum dalam Munaslub, menyatakan keluar dari KMP dan mendukung pemerintah.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy mengatakan, Partai Golkar tidak akan lama berada di luar pemerintahan, terutama sejak mendeklarasikan bergabung KMP saat pemilihan presiden 2014. Sejak era Orde Baru, Golkar selalu berada di pemerintahan.
"Karakter Golkar itu karakter kekuasaan. Mereka tidak punya keahlian oposisi," ucap Lukman.
Partai Hanura juga menyambut Golkar. Politikus Partai Hanura Dadang Rusdiana berpendapat, pemerintahan Jokowi semakin kuat dengan kehadiran Partai Golkar. Dukungan partai beringin ini menjadi modal kuat pemerintahan Jokowo menjalankan program terutama platform politik.
"Ini semakin mempercepat proses pencapaian tujuan dan target pemerintahan Jokowi. Jika oposisi berjumlah banyak mala pemerintah tidak akan efektif," tutur Dadang.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan pemerintah menghargai hasil Munaslub. Menurutnya, terpilihnya Setya merupakan cerminan suara kader Golkar. Setya dipilih 277 suara dari 544 total pemilik suara. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku belum memikirkan isu merapatnya Golkar ke jajaran partai politik pendukung pemerintah.
Senada, Sekretaris Kabinet Pramono Anung berkata belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai perombakan kabinet untuk mengakomodasikan dukungan Golkar kepada pemerintah.
(pit)