Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo membantah kabar yang menyebutkan bahwa dirinya bergabung dalam rombongan Presiden Joko Widodo saat melangsungkan kunjungan kerja ke Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Agus diketahui melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan dalam rangka penandatanganan Nota Kesepahaman antara KPK dengan The Anti-Corruption and Civil Rights Commision (ACRC) Korea Selatan.
"Berangkat sendiri dong," ucap Agus usai memimpin Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan hanya bersama rombongan Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat acara penandatanganan sejumlah nota kesepahaman dengan Korea Selatan. Kebersamaan itu pun berakhir usai acara makan malam.
Agus juga mengaku tidak dijemput oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia saat tiba di Korea Selatan.
"Kan value-nya KPK begitu," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan Komisi III akan menanyakan pada KPK terkait kunjungannya dengan Presiden Jokowi ke Korea Selatan.
Fadli mengatakan tidak mengetahui tujuan dari diajaknya Ketua KPK Agus Rahardjo oleh Presiden Jokowi ke Korea Selatan. Ia berharap kedatangan Ketua KPK ke Korea Selatan murni sebagai upaya perbandingan sistem kerja Komite Anti Korupsi di Korea Selatan dengan Indonesia.
"Saya sih berharap kedatangan Ketua KPK ke Korea Selatan murni sebagai upaya perbandingan sistem kerja Komite Anti Korupsi di Korea Selatan dengan Indonesia bukan untuk bicarakan kasus dengan Presiden," ujarnya saat diwawancarai di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (19/5).
Namun, Fadli menambahkan bahwa Agus Rahardjo lebih berkompeten untuk menjelaskan tujuan dari kunjungan KPK ke Korea Selatan.
(pit)