BNPB: Tiga Orang Tewas Terkena Awan Panas Gunung Sinabung

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Sabtu, 21 Mei 2016 20:04 WIB
Korban tewas berada di daerah yang seharusnya kosong karena merupakan zona merah. Tapi ada masyarakat yang tetap nekat beraktivitas meski telah dilarang.
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis disertai awan panas, tampak dari Desa Kuta Tonggal, Karo, Sumatera Utara, Senin (29/5). (Antara Foto/Endro Lewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Luncuran awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, kembali menimbulkan korban jiwa hari ini, Sabtu (21/5) sekitar pukul 16.48 WIB. Data sementara berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, terdapat tujuh orang terkena awan panas, tiga di antaranya meninggal dunia dan empat lainnya terluka dalam kondisi kritis.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban. Korban telah dibawa ke rumah sakit.

“Selain itu, beberapa rumah terbakar akibat terlanda awan panas. Pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi dengan memerhatikan kondisi aktivitas erupsi Sinabung,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sutopo, korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, yang tengan berkebun di ladang. Desa Gamber berada dalam radius 4 km dari puncak kawah Sinabung.

Daerah tersebut seharusnya kosong karena merupakan zona merah yang seluruh warganya tidak boleh melakukan aktivitas. Sebagian besar warga Desa Gamber telah mengungsi sejak lama dan akan direlokasi mandiri.

“Masyarakat Gamber telah diberikan bantuan sewa lahan pertanian dan sewa rumah oleh pemerintah agar tidak melakukan aktivitas di zona merah,” ujar Sutopo.

Meski demikian, lanjut Sutopo, ada sebagian masyarakat yang tetap nekat beraktivitas pertanian di kebunnya meski telah dilarang aparat.

Kepala BNPB Willem Rampangilei telah menerima laporan kejadian bencana di Sinabung. Kepala BNPB memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk segera ke Karo mendampingi BPBD dalam penanganan darurat erupsi Sinabung.

Dandim Karo sebagai Komandan Tanggap Darurat diminta mengkoordinasi pencarian dan penyelamatan korban. “Lebih memperketat penjagaan dan patroli sehingga zona merah benar-benar tidak ada aktivitas masyarakat,” tuturnya.

Aktivitas Sinabung masih tetap tinggi. Hari ini telah terjadi awan panas guguran yang terjadi terus menerus pada pukul 14.28, 15.08, 16,39, dan 16.48 WIB. Awan panas guguran mencapai 4,5 km dan mencapai Sungai Lao Borus ke arah Barat.

Menurut Sutopo, tinggi kolom abu vulkanik mencapai 3 ribu meter, dengan status awas. Potensi letusan masih tetap tinggi dan dapat terjadi kapan saja.

Masyarakat dan pengunjung wisatawan yang berada dalam radius 3 km dari puncak, serta masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timurlaut Sinabung akan dievakuasi ke lokasi yang aman.

“Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar,” ujarnya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER