Tiga Tewas Kena Awan Panas, Status Gunung Sinabung Awas

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Mei 2016 22:58 WIB
Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak dibolehkan melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.
Gunung Sinabung saat memuntahkan lava pijar tampak dari Bukit Gundaling, Brastagi, Karo, Sumatera Utara, Jumat (18/12) dini hari. (ANTARA FOTO/Endro Lewa)
Medan, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, dalam status Awas menyusul terjadinya erupsi dan luncuran awan panas yang menimbulkan tujuh orang korban yang tiga di antaranya tewas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak dibolehkan melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.

“Masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timurlaut Sinabung sudah diminta dievakuasi ke lokasi yang aman,” tutur Sutopo dalam keterangannya, Sabtu (21/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luncuran awan panas Gunung Sinabung di Karo, Sumut, yang terjadi Sabtu sekitar pukul 16.48 WIB menyebabkan tiga orang tewas dan empat warga lainnya ditemukan mengalami luka serius.


"Data sementara, dilaporkan ada tujuh orang warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat, Karo yang menjadi korban luncuran awan panas Gunung Sinabung," ujarnya.

Korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat, Karo yang sedang melakukan aktivitas berkebun di ladangnya.

Desa Gamber berada dalam radius 4 km dari puncak kawah Gunung Sinabung.

"Harusnya daerah itu kosong karena merupakan zona merah yang semua warganya tidak boleh melakukan aktivitas," katanya.

Sebagian besar warga Desa Gamber telah mengungsi sejak lama dan rencana akan direlokasi mandiri.


Pemerintah telah memberikan dana bantuan penyewaan lahan bertani dan rumah kepada masyarakat Gamber agar warga di kaasan itu tidak melakukan aktivitas di zona merah guna menghindari bencana.

"Namun nyata ada juga sebagian masyarakat yang tetap nekat melakukan aktivitas pertanian di kebunnya meskipun telah dilarang seperti para korban," katanya.

Aktivitas Gunung Sinabung memang masih tetap tinggi. Pada Sabtu, 21 Mei 2016 misalnya telah terjadi awan panas guguran yang terjadi secara menerus pada pukul 14. 28 WIB,, 15.08, 16,39, dan 16.48 WIB.

Awan panas guguran mencapai 4,5 km dimana mencapai Sungai Lao Borus ke arah Barat. Tinggi kolom abu vulkanik dilaporkan mencapai 3.000 meter.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER