Jakarta, CNN Indonesia -- Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bengkulu, Janner Purba, dibawa ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (24/5). Janner yang juga berstatus Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang datang bersama lima orang lain yang turut diciduk KPK pada operasi tangkap tangan kemarin.
Keenam orang tersebut tiba di kantor KPK sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka datang dibawa satgas KPK dengan mobil dinas komisi antikorupsi.
Seluruh terperiksa sama sekali tak berkomentar saat pewarta mengkonfirmasi dugaan tindak pidana korupsi yang dituduhkan kepada mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Janner terlihat hanya menundukkan kepalanya saat masuk ke gedung KPK.
Sebuah keributan sempat juga terjadi saat salah seorang terperiksa mengayunkan koper yang dibawanya ke arah wajah seorang jurnalis foto. Kejadian itu terjadi ketika fotografer itu hendak mengabadikan momen kedatangan terperiksa.
Akibat pukulan dengan koper tersebut, sang fotografer mengalami luka pada bagian bibir.
Semalam, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, timnya menangkap Janner dan sejumlah orang dalam operasi tangkap tangan. Agus berkata, operasi tangkap tangan itu dilakukan sekitar pukul 15.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain Janner, KPK juga menangkap Hakim Ad Hoc PN Bengkulu bernama Toton dan Panitera PN Bengkulu bernama Billy. KPK juga menangkap dua warga yang belum dikatahui identitasnya yang ditengari sebagai perantara.
Dalam OTT tersebut, KPK menyita uang sebanyak Rp150 juta. Belum jelas untuk apa uang tersebut, namun informasi yang berkembang, uang tersebut merupakan suap untuk perkara korupsi honor pembina Rumah Sakit M Yunus, Bengkulu.
(abm)