Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya memamerkan cara menanggulangi aksi terorisme di hadapan sejumlah delegasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tengah menghadiri acara Senior Official's Meeting On Transnational Crime (SOMTC) ASEAN ke-16.
Polda Metro Jaya menunjukkan kesigapan personilnya dalam menjaga keamanan ibu kota lewat simulasi penanggulangan terorisme di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (26/5) sore.
Simulasi diawali dengan penculikan dua orang sandera oleh empat orang teroris yang mengendarai mobil sedan berwarna hitam. Sambil menodongkan senjata api, teroris langsung menciduk dan membawa korbannya masuk ke dalam mobil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah aparat kepolisian yang tengah bertugas di sekitar lokasi langsung berupaya melumpuhkan teroris, baku tembak pun tak terhindari.
Tidak lama berselang, sejumlah anggota Brigadir Mobil dan Detasemen Khusus 88 langsung merangsak ke dalam lokasi. Para teroris pun dapat mudah dilumpuhkan baik dengan menggunakan bom maupun dengan tembakan jarak jauh.
Belum selesai, petugas lalu lintas tiba-tiba menemukan sebuah bom aktif yang tersimpan di dalam bagasi mobil pelaku. Bom itu lantas diledakan oleh anggota polisi menggunakan robot penjinak bom.
Berbagai tahap seperti sterilisasi dan pengerahan massa untuk menjauh juga disimulaasikan. Hadirin pun memberikan aplaus kepada jajaran aparat kepolisian yang sudah melakukan simulasi dengan.
Wakil Kepala Polda Metro Jaya Nandang Jumantara yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan simulasi ini merupakan serangkaian dari kegiatan SOMTC ASEAN ke-16 yang membahas mengenai pemberantasan berbagai macam kejahatan transnasional seperti terorisme, narkotika dan obat terlarang, serta kejahatan siber.
"Mereka ingin melihat bagaimana Indonesia menanagani berbagai kejahatan seperti terorisme. Makanya kami sekalian memberikan informasi," kata Nandang kepada awak media usai simulasi berlangsung.
Dia pun berharap SOMTC ASEAN ke-16 dapat mempererat hubungan antarnegara di kawasan ASEAN, terutama untuk berbagi informasi terkait keberadaan kelompok terorisme.
(gir)