Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersiapkan rangkaian acara jelang perayaan ulang tahun ke-489 DKI Jakarta pada 22 Juni 2016. Salah satu rangkaian yang diadakan hari ini adalah Pencanangan HUT Ke-489 DKI Jakarta yang dilaksanakan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi pencanangan adalah karena nilai historis dari kawasan yang terletak di Jakarta Selatan tersebut. Sesuai dengan namanya, Setu Babakan memang menjadi pusat pelestarian budaya betawi di DKI Jakarta.
"Melalui pencanangan ini kita sekaligus berupaya memasyarakatkan wisata budaya Setu Babakan," ujar Basuki saat memberikan sambutan, Sabtu (28/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencanangan kali ini diberi tema Jakarta Bersih, Maju, Melayani dan masyarakat akan disuguhi oleh sajian bazaar berjumlah 100 booth yang terbagi atas milik warga dan pedagang binaan Dinas Perindustrian dan Energi serta Dinas KUMKMP DKI Jakarta.
Setelah pencanangan hari ini, rencananya masih akan ada beberapa rangkaian lain sebelum acara puncak pada 22 Juni mendatang. Beberapa ancata di antaranya adalah Festival Jakarta Great Sale, Jakarta Fashion Food and Festival, Jakarta Fair, serta Jakarta 10K.
Namun begitu ada satu catatan yang ditekankan Pemprov DKI yaitu acara malam untuk muda mudi DKI Jakarta tak diadakan karena ulang tahun DKI Jakarta tahun ini bertepatan dengan Bulan Ramadhan 1437 Hijriah.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Ahok tersebut membuka acara Festival Palang Pintu yang digelar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Gelaran tersebut juga termasuk salah satu rangkaian acara perayaan Ulang Tahun ke-489 DKI Jakarta.
Uniknya, Festival Palang Pintu tahun ini tak lagi dibiayai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melainkan hasil swadaya. Ini juga menjadi festival pertama di mana akhirnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan benar-benar tak mengeluarkan uang untuk mengadakannya.
"Terima kasih pada panitia karena ini pertama kalinya ada festival yang tak mengeluarkan uang dari APBD," kata Ahok.
Ahok menjelaskan sistem baru yang dia terapkan ini diharapkan bisa meningkatkan aspek di bidang lain, salah satunya membiayai sanggar-sanggar. Hal tersebut mungkin saja terjadi mengingat pada tahun-tahun sebelumnya DKI Jakarta mengeluarkan terlalu banyak uang hanya untuk menggelar sebuah festival.
Meski demikian Ahok menegaskan tidak anti dengan pagelaran festival di DKI Jakarta. Dia hanya tidak ingin acara festival menjadi lebih penting daripada program lain yang sebenarnya lebih penting.
(pit)