Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakrata Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan tak gentar jika mesti berhadapan dengan Letnan Jenderal Purnawirawan Sjafrie Sjamsoeddin dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Sjafrie saat ini menjadi salah satu kandidat terkuat calon gubernur Jakarta yang bakal diusung Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto, selain Sandiaga Uno yang merupakan anggota Dewan Pembina Gerindra.
“Enggak apa-apa (Sjafrie maju). Saya kira bagus. Orang kalau sudah pensiun, enggak bicara latar belakang militer atau bukan,” kata Ahok di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sjafrie merupakan seorang tokoh yang sarat pengalaman militer. Ia juga dikenal dekat dengan Prabowo Subianto. Saat Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Sjafrie merupakan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya yang membawahi DKI Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.
 Sjafrie Sjamsoeddin digadang-gadang Gerindra diusung di Pilkada DKI Jakarta. (Detikcom/Rachman Haryanto) |
Sebelum menjabat Pangdam Jaya pada 1997-1998, Sjafrie duduk di posisi Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Jaya. Usai melepas jabatan Pangdam Jaya, ia menjadi Asisten Teritorial Kepala Staf Umum (Aster Kasum) TNI, Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Panglima TNI, Kepala Pusat Penerangan TNI, Sekretaris Jenderal Pertahanan, dan terakhir Wakil Menteri Pertahanan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Kakak dari eks Wakil Kepala Badan Intelijen Negara dan mantan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin itu belakangan jarang muncul di publik, namun tulisannya soal pertahanan beberapa kali dijumpai di media.
Kalangan militer, menurut Ahok, jelas memiliki disiplin tinggi. Namun bukan berarti orang sipil pun tidak terlatih untuk berdisiplin.
“Saya juga setiap hari bangun pukul 04.30 WIB. Olahraga setiap hari,” ujar Ahok.
Jadi, kata dia, latar belakang militer atau tidak, sama sekali bukan persoalan. Pilkada DKI Jakarta, tegas Ahok, akan bicara soal rekam jejak.
Dalam hal itu, Ahok mengatakan tak tahu soal rekam jejak Sjafrie. “Saya kenal beliau, baik. Tapi soal rekam jejak, saya enggak begitu mengikuti.”
Ahok sejauh ini mengaku mantap maju Pilkada DKI Jakarta lewat jalur independen dengan dukungan Teman Ahok. Jika tak ada perubahan, dia akan berpasangan dengan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Sementara nama Sjafrie, menurut Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur Partai Gerindra Syarif, kerap disebut dalam rapat-rapat Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra. Sjafrie dan Sandiaga jadi dua calon terkuat Gerindra.
Gerindra baru akan memberikan keputusan final soal calon yang bakal mereka usung setelah resmi menggandeng mitra koalisi.
Saat ini penjaringan calon gubernur Jakarta yang digelar Gerindra memasuki tahap evaluasi akhir. Akhir bulan ini tim akan menyerahkan tiga nama ke Prabowo dan Dewan Pembina Gerindra untuk dipilih satu di antaranya menjadi calon gubernur Jakarta yang bakal diusung partai itu ke pilkada.
(agk)