Jakarta, CNN Indonesia -- Gelar pahlawan nasional bagi Soeharto sudah selesai diproses dan hanya tinggal dimasukan ke Tim Dewan Gelar. Namun bersama hasil kajian dengan usulan pahlawan nasional Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, usulan untuk Soeharto masih ditunda penyerahannya ke Dewan Gelar.
Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, proses pengkajian usulan pahlawan nasional ada di tangan Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) di tingkat daerah asal tokoh calon pahlawan nasional dan Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
Pembahasan di dua tim yang berisikan para sejarawan ini, nama Soeharto dan Gus Dur sudah dinilai layak dan tinggal diserahkan ke Tim Dewan Gelar. Dewan Gelar ini yang kemudian mengirimkan surat ke Presiden penganugerahan gelar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim dari daerah membahas sejauh mana kiprah tokoh yang dicalonkan di daerah asal mereka. Sementera tim dari pusat membahas hal-hal yang kemungkinan menjadi cacat tokoh tersebut. Hasilnya, meski sudah dibahas, Soeharto dan Gus Dur masih ditunda penyerahannya pada Tim Dewan Gelar.
"Ada beberapa yang dipending, ada Pak Harto dan Gus Dur," kata Khofifah di Jakarta, Selasa (31/5).
Gusdur dan Soeharto menurutnya ada dalam satu surat usulan. Namun Khofifah tak menjelaskan mengapa nama Soeharto dan Gus Dur tak kunjung diajukan ke Dewan Gelar meski sudah selesai diproses di TP2GP.
Ia hanya menjelaskan, sejauh ini usulan terus datang dari bawah agar keduanya menjadi pahlawan nasional. Misalnya seminar yang digelar di Jombang, Jawa Timur, sebagai bagian proses untuk pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Gus Dur.
Sementara Partai Golkar dalam Munaslub kemarin kembali mengusulkan Soeharto untuk jadi pahlawan nasional.
Khofifah mengatakan, ada satu nama yang sudah masuk ke Dewan Gelar yakni Sarwo Edhie Wibowo, bekas Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Kemungkinan penganugerahan pahlawan nasional bagi Sarwo Edhie akan dilakukan pada Hari Pahlawan 10 November tahun ini.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Hartono Laras mengatakan, penganugerahan pahlawan nasional untu Sarwo Edhie tinggal menunggu tanda tangan Presiden.
Harono berkata, pahlawan nasional adalah gelar tertinggi. Dengan mendapatkan gelar ini, tokoh yang menjadi pahlawan akan mendapatkan sejumlah hak dan tunjangan kehormatan, seperti tunjangan sebesar Rp50 juta per tahun untuk ahli warisnya.
Sampai saat ini gelar pahlawan nasional sudah diberikan pada 168 orang tokoh.
(sur)