Jakarta, CNN Indonesia -- Gedung Badan Reserse Kriminal di Markas Besar Polri, Jakarta, akan direnovasi dalam waktu dekat. Sebagai akibatnya, kantor para penyidik akan dipecah ke berbagai lokasi.
"Sekarang kami mau renovasi persiapan untuk ruangan dan disesuaikan dengan kebutuhan kami. Kami perkirakan satu atau dua bulanlah sekitar Agustus atau September, kami bergeser," kata Kepala Bareskrim Inspektur Jenderal Ari Dono Sukmanto di kantornya, Jakarta, Rabu (8/6).
Nantinya, kantor Kepala Bareskrim, Wakil Kepala Bareskrim, Direktorat Tindak Pidana Umum, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus, serta Direktur Tindak Pidana Tertentu bergeser ke Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan di Gambir, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Korupsi akan ditempatkan di Kuningan, Jakarta Selatan. Belum lagi Unit Kejahatan Siber akan ditempatkan dengan Reserse Mobil di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Gedung Bareskrim yang selama ini digunakan memang sudah terasa tua. Di beberapa bagian, langit-langit di bagian dalam gedung tampak terkelupas. Tak hanya itu, tangga-tangga di gedung ini sedikit bergetar ketika diinjak.
Wacana pemindahan kantor Bareskrim sudah mencuat sejak masa kepemimpinan Komisaris Jenderal Budi Waseso. Saat itu, Budi kerap mengunjungi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk membicarakan pemindahan kantornya itu.
"Jadi ada kerawanan bangunan ini akan ambruk karena sudah ada beberapa bagian yang retak," kata Budi tahun lalu.
Menurutnya, gedung Bareskrim sebenarnya hanya dapat menampung 300 orang. Namun sekarang gedung yang dibangun pada tahun 1954 itu harus menopang aktivitas ribuan pegawainya.
"Kapasitasnya hanya untuk 300 orang, tapi sekarang anak buah saya itu 1.643 orang. Situasi sekarang sudah tidak memadai. Tidak memungkinkan," kata pria yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional itu.
(agk)