Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjukkan batang hidungnya di acara tiga tahun wafatnya Taufik Kiemas yang diadakan di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Kehadiran Basuki di kediaman Megawati cukup menarik perhatian lantaran dalam beberapa waktu ke belakang hubungan dia dengan "penghuni" Teuku Umar sedang tak harmonis.
Sebagai pengingat, pria yang akrab disapa Ahok tersebut memilih maju di Pilkada 2017 melalui jalur independen dibandingkan merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dan maju lewat jalur partai politik.
Kediaman Megawati di Teuku Umar memang identik dengan PDI Perjuangan karena beberapa pertemuan internal sering diadakan di tempat tersebut. Oleh sebab itu, kehadiran Ahok di Teuku Umar memperlihatkan seolah-olah dia masuk ke kandang macan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya tak hanya Ahok perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hadir di Teuku Umar, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pun turut hadir. Uniknya, kedua orang tersebut tidak hadir secara bersamaan.
Djarot yang juga berstatus sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan itu hadir lebih dulu di Teuku Umar. Dia datang sendiri dengan setelan kemeja putih lengan panjang yang disandingkan dengan kopiaj berwarna hitam di kepalanya.
Tak banyak kata yang keluar dari mulut Djarot, dia hanya melambaikan tangan ke arah awak media sebelum akhirnya masuk ke kediaman Megawati.
Sementara itu, Ahok datang jauh setelah Djarot, yaitu sekitar pukul 17.00 WIB. Dia datang saat beberapa pejabat Kabinet Kerja tengah menunggu kedatangan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Alih-alih masuk lebih cepat untuk mendampingi pasangannya di Pemprov DKI Jakarta, Ahok memilih menanti kedatangan Jokowi di pintu masuk acara. Bersama Menkumham Yasonna Laoly dan Mendagri Tjahjo Kumolo, Ahok berbincang sembari menunggu kedatangan RI1.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 17.12, rombongan mobil Jokowi pun tiba di Teuku Umar. Jokowi keluar dari mobilnya berdampingan dengan Ibu Negara Iriana Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menghampiri Yasonna, Tjahjo, dan Ahok untuk bersalam-salaman dan berbincang sedikit sebelum akhirnya secara beriringan masuk ke rumah Megawati.
Jokowi beserta Iriana tak mengeluarkan sepatah kata pun saat berjalan masuk ke kediaman Megawati, keduanya hanya melambaikan tangan pada awak media yang mengabadikan kedatangan mereka.
Bagaimana dengan Ahok? Dia berjalan dua lapis di belakang Jokowi dan Iriana. Sama dengan Jokowi, dia hanya melempar senyum dan mengangkat tangan saat awak media memanggil namanya.
Gerak-gerik Ahok mengandung banyak arti, bisa dia berlindung di belakang Jokowi untuk masuk ke "Markas Banteng" dan meninggalkan Djarot sendirian.
Beberapa hari lalu Ahok mengaku bertemu Megawati Soekarnoputri akhir pekan lalu. Salah satu yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun depan.
Ahok mengaku Megawati mengisyaratkan ingin kembali memasangkannya dengan Djarot Saiful Hidayat.
"Bu Mega enggak pernah maksa. Bu Mega cuma bilang, 'kalian itu udah baik berdua (Ahok-Djarot)'," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/6).
Ahok menanggapi pernyataan Mega itu dengan menjawabnya "Ini kan udah terlanjur bu".
Ahok menegaskan, keinginannya maju dalam Pilkada melalui jalur independen sudah bulat. Target 1 juta KTP warga Jakarta sebagai selah satu syarat dukungan hampir dicapai.
Dalam pengumpulan KTP itu, relawan Teman Ahok memasangkan Ahok dengan Heru Budi Hartono, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Aset Daerah saat ini.
(pit)