Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meluruskan pernyataanya yang dikutip sejumlah media soal pelarangan jilbab siswa sekolah. Menurut Gubernur yang biasa disapa Ahok ini, dirinya tak pernah melarang pemakaian jilbab disekolah. Ia hanya meminta tak ada pemaksaan dalam penggunaanya oleh guru.
"Saya cuma bilang sama guru-gurunya, 'kamu kalau mau buat anak-anak pakai jilbab bukan dipaksa," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta kemarin.
Ahok menilai, anjuran untuk mengenakan jilbab sebaiknya bukan dengan paksaan atau karena seragam sekolah. Tapi misalnya dengan tausiyah atau ceramah keagaaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski bukan seorang muslim, Ahok mengaku tak senang jika melihat siswa yang memakai jilbab karena terpaksa seperti karena kewajiban seragam sekolah. Sementara jika sudah keluar sekolah, jilbab ditanggalkan begitu saja.
"Lebih baik (tidak pakai) daripada dipaksa pake jilbab, begitu naik motor langsung dicopot. Itu bagi saya menghina agama. Saya enggak bisa terima," katanya.
Menggunakan jilbab, menurut Ahok, adalah keputusan masing-masing orang. Dia menilai jika orang memiliki agama yang benar, orang tersebut akan lebih humanis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan tak ada pemaksaan dalam menggunaka jilbab di sekolah.
"Tidak ada pemaksaan harus berjilbab," kata Sopan saat dihubungi CNNIndonesia.com kemarin.
Hanya saja, kata Sopan, pada hari Jumat memang dianjurkan untuk menggunakan pakaian muslim bagi yang beragama islam. Ketentuan berpakaian bagi pelajar di Jakarta diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 178 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah.
(sur)