Kemenkes: Penyakit Menular Orang Rimba Karena Pola Hidup

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jun 2016 08:54 WIB
Kementerian Kesehatan mengakui penyakit yang diderita Orang Rimba disebabkan oleh pola hidup yang tidak higienis, walaupun membantah Hepatitis B terjadi.
Kementerian Kesehatan mengakui penyakit yang diderita Orang Rimba disebabkan oleh pola hidup yang belum tidak higienis. (REUTERS/Jim Gathany/CDC/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan mengakui penyakit yang diderita Orang Rimba disebabkan oleh pola hidup yang tidak higienis. Walaupun demikian, dia membantah Hepatitis B terjadi di populasi masyarakat adat tersebut.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan H.M. Subuh menjelaskan studi molekuler terkait dengan Hepatitis B itu berarti para peneliti telah menemukan bibit penyakit dan hal yang berkaitan lainnya.

Menurutnya, studi sosial justru lebih dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut selain perlunya dilakukan konfirmasi hasil penelitian oleh laboratorium lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Institute bersama dengan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi terhadap komunitas Orang Rimba di Jambi menunjukkan bahwa hampir sepertiga populasi Orang Rimba menghidap penyakit menular Hepatitis B.

"Kan ini diambil sampel (darah), jadi artinya perlu dikonfirmasi oleh laboratorium-laboratorium yang berkepentingan. Laboratorium diagnostiknya itu berada di Litbangkes atau di (pemerintah) provinsi," ujar Subuh melalui sambungan telepon, Selasa (14/6).

Subuh memaparkan penyakit yang dialami Orang Rimba di Jambi sebenarnya disebabkan oleh lingkungan yang kurang higienis dan gaya hidup yang kurang baik. Misalnya, kata dia, makanan dan sumber air yang tercemar, atau kebiasaan untuk tidak memakai pakaian di alam terbuka.

Berdasarkan data Kemenkes, ucap Subuh, yang selama ini paling banyak diidap Orang Rimba secara umum adalah gangguan gastrointestinal dan infeksi-infeksi yang biasa ditemukan pada tempat yang kondisi lingkungannya kurang baik macam yang terjadi juga di Papua. Penyakit-penyakit itu misalnya thypus, diare, kolera, disentri, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan malaria.

Berdasarkan laporan dari dinas kesehatan dan kabupaten setempat, dia menuturkan, belum pernah ada yang menyatakan Orang Rimba terancam kepunahan akibat diserang Hepatitis B. Walaupun demikian, dia menuturkan, satu atau dua orang yang terjangkit penyakit tersebut dapat saja dimungkinkan.

Subuh mengatakan jika Orang Rimba terjangkit Hepatitis, maka kemungkinan besar adalah Hepatitis A karena kondisi makanan yang tercemar atau lingkungan yang tak baik. Dia menegaskan Hepatitis ini tidak mematikan, karena hanya diserang virus dan biasanya bisa sembuh dengan sendirinya.

Walaupun demikian, Kementerian Kesehatan membenarkan studi yang menyatakan bahwa Orang Rimba banyak yang mengidap penyakit malaria. Ia menuturkan komunitas adat di Jambi hidup di alam terbuka dan biasanya tidak mengenakan pakaian, sehingga kemungkinan besar bisa terjangkit.

Jika dalam suatu populasi terdapat penyakit menular, papar Subuh, maka penyakit itu akan gampang sekali menyebar karena sulit melakukan pemutusan rantai penularan. Subuh mengatakan pemerintah melalui Kementerian Sosial telah melakukan upaya-upaya pembinaan kepada Orang Rimba, termasuk upaya relokasi.

"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk intervensi," katanya. "Karena mereka yang punya akses langsung kepada masyarakat."


(asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER