Seperti Timur Pradopo, Tito Jadikan Bintang Tiga Persinggahan

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jun 2016 15:53 WIB
Hanya empat bulan menyandang pangkat bintang tiga, Timur Pradopo dilantik sebagai Kapolri periode 22 Oktober 2010-25 Oktober 2013.
Komisaris Jenderal Tito Karnavian, calon tunggal Kapolri. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Jenderal Tito Karnavian resmi diajukan sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Hal ini berarti Tito yang merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) Angkatan 1987 melewati lima angkatan Akademi Kepolisian (Akpol) di atasnya yaitu angkatan 1983, 1984, 1985, dan 1986, karena Badrodin merupakan alumni Akpol 1982.

Bukan hanya itu, pangkat Tito sebagai penyandang bintang tiga pun hanya dia rasakan selama tiga bulan mulai 16 Maret 2016, jika dia kelak resmi menjabat Kapolri. Namun, Tito bukan perwira tinggi pertama yang menjadikan pangkat bintang tiga sebagai persinggahan sementara sebelum menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Sebelum Tito, ada Jenderal Timur Pradopo yang melesat sebagai Kapolri dalam waktu singkat. Timur menjadi Kapolda Metro Jaya setelah terbit Telegram Rahasia Kapolri tertanggal 8 Juni 2010. Timur resmi menjabat Kapolda Metro Jaya pada 18 Juni-7 Oktober 2010 atau hanya empat bulan, sebelum dipromosikan menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia lantas melakukan serah terima jabatan sebagai Kabaharkam tertanggal 4 Oktober 2010. Hanya berselang 18 hari menyandang pangkat bintang tiga itu, Timur menduduki jabatan Kapolri untuk periode 22 Oktober 2010 hingga 25 Oktober 2013 menggantikan Jenderal (Purn) Wahyono.

Berbeda dengan Tito yang merupakan peraih Adhi Makayasa, Timur yang mengikuti Akpol tahun 1978 bukanlah peraih penghargaan bergengsi tersebut di angkatannya.

Jabatan Kapolri juga tak jarang diidentikkan dengan peraih penghargaan Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akpol di setiap angkatan. Tito adalah sala satu peraih gelar itu yang menduduki posisi nomor satu di Korps Bhayangkara.

Pendahulu Tito yang sudah melakukannya yaitu Badrodin Haiti yang merengkuh penghargaan itu tahun 1982 dan Jenderal (Purn) Sutanto yang menjabat Kapolri periode 22 Oktober 2009-19 Oktober 2011 juga meraih Adhi Makayasa tahun 1973.

Nama Tito sebenarnya sudah digadang-gadang untuk menjadi Kapolri setelah kontroversi pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan untuk menjadi calon tunggal Kapolri dibatalkan setelah ditetapkan tersangka. Tito adalah satu dari empat nama jenderal berbintang dua yang namanya mencuat selain Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, Irjen Mochamma Iriawan, dan Irjen Anas Yusuf. (rdk/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER