Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian mengatakan, pendekatan lunak dalam penanganan terorisme mulai jadi tren. Pendekatan lunak ini mulai digunakan dalam berbagai kerja sama internasional.
Tito menyampaikan hal ini di depan para duta besar dan perwakilan negara sahabat dalam The General Briefing on Counter Terorism, di Jakarta, Selasa (19/4).
"Seluruh dunia mulai meningkatkan kerjasama pada pendekatan
soft," kata Tito.
Penanggulangan lunak itu dilakukan dengan cara dialog dan bekerja sama dengan tokoh masyarakat, baik dengan cara kontra radikalisasi ataupun deradikalisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendekatan lunak, menurut Tito tepat dalam melawan jaringan terorisme yang juga memiliki jaringan internasional. Pendekatan lunak juga dinilai Tito bisa melawan ideologi radikal yang selama ini dianut kelompok teroris.
Sebelumnya, kata Tito, untuk menetralisir jaringan terorisme dunia, lebih banyak menggunakan pendekatan keras. Pendekatan tersebut yaitu penegakan hukum, penangkapan dan bertukar informasi intellijen.
Tito mengajak negara sahabat melawan terorisme secara bersama-sama. Terorisme menurutnya adalah masalah dan fenomena global dan butuh diselesaikan secara internasional. "Mari bersama perangi radikalisme dan terorisme," kata Tito.
Menurut Tito, perlawanan saat ini adalah perang melawan ideologi dan kekerasan yang sangat ekstrim. Ideologi tersebut harus dihancurkan agar masyarakat dunia kembali hidup tentram.
(sur)