Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla memuji prestasi Komisaris Jenderal Tito Karnavian yang baru saja dipilih Presiden Indonesia Joko Widodo menjadi satu-satunya calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Menurut Jusuf Kalla, Tito Karnavian memiliki prestasi yang banyak selama kariernya sebagai prajurit kepolisian.
"Kita semua tahu dia prestasinya banyak baik di bidang pendidikan maupun lapangan," kata Jusuf Kalla saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jumat (17/6).
Menurut Jusuf Kalla, seluruh prestasi baik tersebut bisa berdampak pada kariernya jika nanti sudah resmi menjabat sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Pasti, kata Jusuf Kalla, prestasi itu akan menjadikannya seorang Kapolri yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Prestasi) itu dorongan untuk menjadi Kapolri yang baik," ujar dia.
Jokowi telah menunjuk Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Badrodin akan pensiun pada 24 Juli mendatang.
Tito mulai dikenal luas setelah memimpin Tim Kobra tahun 2001 yang bertugas menangkap putra mendiang Presiden kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Penangkapan Tommy saat itu terkait pembunuhan Hakim Agung Safiuddin Kartasasmita.
Tito saat itu menjabat Kepala Satuan Reserse Umum dengan pangkat Ajun Komisaris Besar dengan memiliki 23 anggota. Tim Kobra berhasil menangkap Tommy di tempat persembunyian Jalan Maleo II Blok JB, Bintaro Jaya, Tangerang, Banten, pada 28 November 2001.
Sepak terjang Tito berlanjut ketika memimpin tim membongkar jaringan terorisme di Indonesia pada 2004 hingga 2007. Puncaknya adalah pada Januari 2007 ketika Tito yang masuk tim Densus 88 Antiteror membongkar konflik Poso dan meringkus sejumlah pihak yang terlibat.
Penugasan Tito berlanjut tahun 2009 ketika bergabung dalam tim penumpasan jaringan terorisme pimpinan Noordin Mohammad Top. Selama bergabung dalam tim dan dianggap sukses tersebut, pria kelahiran Palembang, 26 Oktober 1964, itu telah mendapat kenaikan pangkat yang luar biasa.
Bahkan kenaikan pangkat terakhir yang luar biasa terlihat ketika Tito hanya menjabat delapan bulan sebagai Kapolda Metro Jaya sejak Juni 2015 hingga Maret 2016, dan langsung dipromosikan sebagai Kepala BNPT.
Sejumlah jabatan lain yang pernah diduduki Akademi Kepolisian Angkatan 1987 ini yaitu Kapolda Papua pada 3 September 2013, Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran, Kepala Densus 88 Antiteror Polri 2009-2010, Kepala Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya 2004-2005, hingga Sekretaris Pribadi Kapolri 1997-1999.
(obs)