Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku tak masalah tak ikut Pilkada DKI Jakarta tahun depan jika harus meninggalkan relawannya dengan maju melalui jalur partai politik. Ahok masih berkukuh maju melalui jalur independen dengan perolehan KTP yang dikumpulkan sebagai syarat dukungan.
Ahok mengaku merasakan beratnya mengumpulkan KTP warga sebagai syarat dukungan oleh para relawannya, Teman Ahok. Ia tak mempermasalahkan jika nanti hasil verifikasi KTP yang dilakukan ia dinyatakan tidak lolos.
"Teman Ahok enggak mudah kumpulkan satu juta KTP. Kalau saya disuruh pilih, pilih Teman Ahok tapi gagal jadi gubernur atau jadi gubernur tapi tinggalkan Teman Ahok? Saya pilih gagal jadi gubernur saja," kata Ahok saat menghadiri perayaan satu juta KTP di Markas Teman Ahok, Minggu (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan tersebut, disampaikan Ahok dihadapan seluruh pendiri Teman Ahok dan warga Jakarta yang mendukungnya dalam perayaan pencapaian satu juta KTP.
Saat ini sudah tiga partai yang menyatakan dukungannya pada Ahok yakni Golkar, NasDem dan Hanura. Tiga partai ini mengklaim mendukung Ahok tanpa syarat.
Ahok sempat membuka kemungkinan maju melalui jalur partai. Perolehan kursi tiga partai tersebut di DPRD mencukupi jika Ahok ingin maju melalui parpol.
Nasdem saat ini memiliki lima kursi, Hanura dengan 10 kursi, dan Golkar mempunyai 9 kursi, total kursi yang dimiliki tiga partai ini adalah 24 kursi. Jika kekuatan politik tiga partai tersebut digabung artinya Ahok dapat maju lewat jalur partai karena sudah melebihi syarat yaitu 22 kursi di DPRD DKI Jakarta dan tak perlu melakukan verifikasi faktual calon pendukung yang berpotensi gagal pada calon perseorangan.
Sejauh ini, Teman Ahok telah berhasil mengumpulkan sekitar 1.024.632 data KTP untuk Ahok. Jumlah KTP ini, sudah melebih syarat minimal pengumpulan KTP sebanyak 750 ribu KTP untuk dapat mengajukan diri sebagai calon kepala daerah melalui jalur independen.
Lebih lanjut, dengan terkumpulnya satu juta KTP, Juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas menyatakan pihaknya tetap tidak akan memaksa Ahok menentukan jalur yang ia pilih dalam Pilkada mendatang.
"Yang jelas kalau dari Teman Ahok, kami fokus pengumpulan KTP dari awal sampai akhir. Setelah KTP terkumpul, kita akan menyerahkan kembali kepada Pak Ahok. Kami tidak menyandera Pak Ahok dengan KTP," ujar Amelia.
Ia menyatakan, pada akhirnya, keputusan menentukan pilihan jalur independen ataupun lewat jalur partai pada Pilkada 2017 tetap berada di tangan Ahok.
(sur)