Polda Metro Jaya Evaluasi Izin Bertanding Persija

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jun 2016 10:31 WIB
Kepolisian tak ingin kerusuhan yang dipicu pendukung Persija berulang. Namun, mereka mengklaim tidak dapat melarang Persija berlaga di Jakarta.
Suporter Persija Jakarta (Jakmania) melempari petugas kepolisian saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC pada ajang Torabika Soccer Championship di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/6). Pertandingan tersebut dihentikan setelah suporter Persija Jakarta masuk ke lapangan dan menyerang petugas kepolisian setelah Persija tertinggal 0-1 atas Sriwijaya FC. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya mengevaluasi izin bertanding yang dipegang Persija Jakarta pada kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC). Kepolisian tak mau insiden kerusuhan yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat pekan lalu, kembali terulang.

Saat menjamu Sriwijaya FC, pekan lalu, kelompok pendukung Persija Jakarta, The Jakmania, berbuat onar hingga mengakibatkan lima unit sepada motor terbakar dan enam personel kepolisian terluka. Akibat peristiwa itu, polisi sempat menangkap dan menginterogasi 155 anggota The Jakmania.

"Jangan sampai kembali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, di Jakarta, Senin (27/8) kemarin.
Saat disinggung apakah evaluasi terhadap izin bertanding Persija Jakarta akan menjurus pada larangan menggelar pertandingan kandang, Awi enggan menjawab. Ia berujar, Komisi Displin PSSI saat ini sedang mempertimbangkan sanksi yang tepat untuk klub tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami hanya menunggu. Sebagai aparat keamanan, kami hanya merekomendasikan atau tidak ," kata Awi.

Awi menuturkan, kepolisian akan meningkatkan antisipasi tindak kriminal jelang pertandingan laga antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung, 16 Juli mendatang.

Ia berkata, hingga saat ini lembaganya juga telah menemukan berbagai ancaman yang dilontarkan anggota The Jakmania melalui media sosial.

"Kami akan menanggapi hal itu secara serius, evaluasi, dan duduk bersama," ujar Awi.
Diberitakan sebelumnya, kerusuhan pecah di tengah pertandingan antara Persija Jakarta versus Sriwijaya FC. Akibat kerusuhan, wasit menghentikan pertandingan pada menit ke-81.

Ketua Umum The Jakmania Richard Ahmad menyatakan, tindakan pendukung Persija Jakarta berada di luar kendalinya. Richard mengklaim sudah melakukan segala prosedur yang ditetapkan.

"Kami sudah melakukan koordinasi ke semua pihak terkait dan pemeriksaan kartu anggota Persija. Tapi ini (kerusuhan) tak bisa dihindari lagi," katanya.
Dalam kerusuhan juga terjadi penganiayaan pada anggota polisi. Lima polisi jadi korban, salah satunya dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Insiden berlanjut sehari dua hari setelahnya. Kemarin toko khusus suvenir The Jakmania diserang orang tak dikenal. Tiga orang terluka akibat serangan ini. Pelaku berjumlah 10 orang mengenakan helm sehingga tak bisa dikenali. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER