Antrean Pemudik di Gilimanuk Mencapai Enam Kilometer

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Minggu, 03 Jul 2016 10:46 WIB
Antrean arus mudik kali ini lebih parah dari tahun sebelumnya, karena antrean di Pelabuhan Gilimanuk pada Sabtu (2/7), sudah mencapai 14-15 kilometer.
Suasana arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk. (Detikcom/Putri Akmal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Antrean kendaraan roda dua dan empat yang mengangkut pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali hingga Minggu (3/7) pagi tercatat mencapai sepanjang enam kilometer.

Bahkan sejak semalam, masih banyak pemudik yang masih mengantre dan belum mendapat kesempatan menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut pantauan dari Antara, antrean arus mudik kali ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya, karena antrean pada Sabtu (2/7), atau H-4 sebelum Lebaran, sudah mencapai 14-15 kilometer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi bersenjata lengkap terlihat berjaga di sekitar antrean panjang tersebut, sehingga pemudik mengikutian antrian dengan tertib dan rapi.

Kendaraan pemudik terdiri dari bus, sepeda motor dan kendaraan pribadi.

Padahal sebelumnya, kendaraan truk telah dilarang diseberangkan ke Jawa, sesuai surat keputusan Menteri Perhubungan sejak 1 Juli 2016.

Ibu Sri, yang rumahnya hanya 20 meter sebelum Pelabuhan Gilimanuk menuturkan, antrean di sana telah terjadi sejak tiga hari terakhir.

Ia juga mengatakan kalau kali ini tidak ada kapal penyeberangan khusus yang mengangkut sepeda motor, seperti mudik tahun-tahun sebelumnya.

"Dulu sempat ada kapal penyeberangan yang khusus mengangkut sepeda motor berkapasitas 500-1.000 unit sepeda motor, sehingga antrean tidak sepanjang ini," kata Sri.

Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Provinsi Bali, di Pelabuhan Gilimanuk disiagakan 52 unit kapal penyeberangan ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, yang berkapasitas mengangkut 70.273 penumpang, 20.336 unit sepeda motor dan 7.474 kendaraan roda empat.

(ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER