Purbalingga, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan masyarakat di provinsinya tidak takut menghadapi ancaman teror dari kelompok ekstremis. Ia menyebut salat Idul Fitri di wilayahnya berjalan lancar tanpa gangguan keamanan.
"Terkait aksi yang terjadi kemarin, masyarakat Jawa Tengah tenang, adem-adem saja. Tidak ada kepanikan atau ketakutan.
Wong Jawa Tengah enggak takut teroris", ucapnya di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (6/7).
Ganjar menilai kepolisian di Jawa Tengah telah menjalankan tugas dengan maksimal untuk mengamankan hari raya lebaran. Ia berkata, kepolisian telah mendeteksi potensi teror dan mencegah itu terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bom bunuh diri di Markas Polresta Solo, kemarin, menurutnya telah diprediksi. Deteksi itu pula, kata dia, yang mencegah timbulnya korban jiwa.
"Kepolisian sudah waspada. Ketika pelaku akan masuk ke markas Polresta, polisi sudah menegurnya. Pergerakan sudah tercium dari awal, hanya waktu dan lokasi yang bergeser," ujarnya.
Berdasarkan catatan, sejak tahun 2010 Solo telah empat kali diguncang aksi teror bom. Dua aksi terakhir menargetkan polisi sebagai korban, sementara dua lain lainnya menyasar rumah ibadah.
Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso berkata, aksi teror yang dilakukan kelompok ekstremis di Indonesia telah berubah. Kelompok-kelompok itu, kata dia, kini mengincar polisi. Sutiyoso berkata, itu terbukti pada aksi teror di Jalan MH Thamrin, awal tahun ini.
(abm)