Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad merasakan duka yang mendalam dengan kepergian Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik. Ia mendatangi rumah duka tempat disemayamkannya jenazah pada Jumat (8/7) pagi.
Kepergian Husni yang terbilang mendadak masih sulit diterima oleh Muhammad. Husni merupakan sosok yang baik terhadap semua kalangan.
Muhammad mengatakan masih terdapat rencana yang belum sempat dijalankan oleh almarhum. Rencana ini sempat dibicarakan pada minggu ketiga di Bulan Ramadan. Saat itu, Muhammad memang mengagendakan perbincangan serius dengan Husni di Bawaslu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertemuan kami kala itu untuk segera menyusun regulasi rancangan undang-undang Pilkada, karena masih ada tantangan tersendiri di sejumlah pasal dalam RUU tersebut," ujarnya usai melakukan doa di rumah duka Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
Keinginan terakhir dari Husni, diakui Muhammad akan segera diteruskan oleh Muhammad dengan KPU. Rencana ini dianggap sebagai amanat dan rencana yang sangat mulia.
Selain itu, Muhammad menambahkan selama menjabat sebagai Ketua KPU, Husni ingin agar seluruh masyarakat Indonesia sadar akan politik dan peduli dengan agenda Pemilu. Hal ini ingin diwujudkannya agar KPU dapat menjadi penyelenggara dalam mengajak masyarakat berpartisipasi.
Gelar Pahlawan Demokrasi adalah gelar yang disinyalir pantas diberikan kepada Husni. Menurutnya, Husni merupakan tokoh yang berperan besar dalam menyelematkan demokrasi. Ia juga merasa dalam segala kebuntuan para penyelenggara terkait pemilu, kedatangan Husni adalah solusi terbaik.
"Saya berharap semua penyelenggara dapat melanjutkan amanah Pak Husni," ucapnya.
(pit)