Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan Presiden Jokowi menunjuk dua staf khusus baru, yakni Gories Mere dan Diaz Hendropriyono.
Gories merupakan mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan mantan Kepala Badan Narkotika Nasional, sedangkan Diaz sempat menjabat Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara dan Staf Khusus Bidang Intelijen Kementerian Politik Hukum dan Keamanan.
Penunjukan Gories dan Diaz sebagai staf khusus Jokowi tertuang dalam Keputusan Presiden yang dikeluarkan beberapa pekan lalu. Kedua orang itu, ujar Pratikno, tak perlu dilantik layaknya menteri atau pejabat setingkat menteri yang ditunjuk Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Keppres pengangkatan Gories dan Diaz, tugas mereka tak dipaparkan secara spesifik. Namun keduanya dikabarnya akan mengisi pos bidang intelijen dan sosial.
“Keppres itu adalah Keppres (mengenai) stafsus. Semua stafsus tak ada secara spesifik mengatur penugasan tertentu. Jadi ada fleksibilitas antarstafsus,” kata Pratikno di Istana Negara, Senin (11/7).
Sebelumnya, Jokowi telah memiliki empat staf khusus, yakni Ari Dwipayana dan Sukardi Rinakit yang merangkap Tim Komunikasi Presiden, Lenis Kogoya, serta Johan Budi yang merangkap Juru Bicara Presiden.
(agk)