Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyampaikan dua hal yang perlu dijadikan fokus utama oleh Jenderal Tito Karnavian yang sekarang resmi menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Dua hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pidato pasca melantik Tito di Istana Negara hari ini.
Hal pertama yang dibebankan Jokowi pada Tito adalah masalah kekompakan dan persatuan di internal Polri. Menurut Jokowi persatuan, kekompakan, dan soliditas Polri akan membuat Korps Bhayangkara memiliki pondasi yang kuat.
"Polri akan memiliki fondasi yang kuat dalam menjalankan tugas yang diberikan negara," kata Jokowi.
Hal kedua yang dititipkan Jokowi berkaitan dengan reformasi Polri secara keseluruhan karena bagi Jokowi, reformasi Polri merupakan kunci untuk menghadapi masa depan. Selain itu, reformasi Polri harus dilakukan dari hulu hingga hilir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reformasi hulu hingga hilir yang dijelaskan Jokowi meliputi proses rekrutmen sampai dengan pelayanan terhadap masyarakat. Tak lupa, perubahan mental dan perilaku seluruh jajaran Polri juga harus dilakukan.
"Saya ingin reformasi Polri betul-betul konkret," kata Presiden.
Jokowi pun mengingatkan agar kualitas pelayanan terhadap masyarakat bisa lebih mudah, bebas dari pungutan liar, dan prosedurnya harus jelas tanpa ada mafia.
Tito Karnavian akhirnya resmi dilantik menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Tito dilantik oleh Presiden Indonesia Joko Widodo dan akan memulai perjalanan karier sebagai Kapolri per hari ini.
Proses pelantikan Tito dilakukan di Istana Negara sekitar pukul 14.00 WIB dan dihadiri juga oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla serta pejabat lembaga tinggi negara, pejabat kementerian, dan pejabat lembaga setingkat menteri. Di antaranya yang hadir adalah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, tiga pimpinan KPK: Agus Rahardjo, Basaria Pandjaitan, dan Saut Situmorang, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, hingga Kepala BIN Sutiyoso.
Prosesi pelantikan Tito juga dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Keputusan pengangkatan Tito sebagai Kapolri tertera dalam Keputusan Presiden No. 48 tahun 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kapolri.
Dengan pelantikan hari ini, pangkat Tito otomatis naik dari Komisaris Jenderal menjadi Jenderal. Jumlah bintang di bahu Tito pun akan bertambah dari tiga bintang menjadi empat bintang.
Sementara untuk Badrodin Haiti, dirinya belum dinyatakan purnatugas karena masa pensiunnya baru akan berakhir pada 31 Juli 2016 mendatang, tepatnya saat sang jenderal menginjak usia 58 tahun.
(wis)