Jakarta, CNN Indonesia -- Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan memberikan nasihat kepada Kapolri yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo, Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Badrodin memberikan wejangan agar Tito melakukan reformasi birokrasi di polisi guna meningkatkan operasional tugas lembaga pengayom dan pelindungi masyarakat tersebut.
"Reformasi birokrasi itu terkait dengan peningkatan operasional Polri," ujar Badrodin saat ditemui di Istana Negara, Rabu (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain peningkatan operasional, Badrodin juga menekankan pentingnya pembenahan di bidang penegakan hukum serta pelayanan terhadap masyarakat.
Menurut Badrodin penegakan hukum harus sejalan dengan jaminan terhadap kebebasan masyarakat. Hanya memang, kata dia, kebebasan itu jangan sampai melanggar aturan hukum yang ada.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar Polri tak memperlakukan kelompok minoritas seenaknya.
"Masalah intoleransi semakin mengemuka dan kita harus siap melakukan langkah perlindungan," kata dia.
Setali tiga uang dengan Badrodin, Wakapolri Komjen Budi Gunawan Polri mengatakan, reformasi Polri merupakan suatu hal yang penting. Apalagi, reformasi Korps Bhayangkara sudah berlangsung lama, yaitu sejak 1998.
Menurut Budi, ada tiga hal yang harus diperhatikan Tito dalam melakukan reformasi, yaitu kultur, instrumen, dan struktur.
Reformasi kultur menjadi hal yang paling menyulitkan karena harus mengubah cara berfikir setiap anggota polisi dalam menjalankan tugasnya.
"Jadi mulai rekrutmen, pendidikan, dan proses pembinaan selama bekerja," kata Budi.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan dua hal yang perlu dijadikan fokus utama oleh Tito Karnavian sebagai Kapolri.
Pertama, terkait masalah kekompakan dan persatuan dari internal Polri. Menurut Jokowi persatuan, kekompakan, dan soliditas di tubuh Polri akan membuat Korps Bhayangkara itu memiliki pondasi yang kuat.
"Polri akan memiliki pondasi yang kuat dalam menjalankan tugas yang diberikan negara," kata Jokowi.
Kedua, Jokowi meminta Tito melakukan reformasi di tubuh Polri secara keseluruhan mulai dari hulu hingga hilir.
Reformasi hulu hingga hilir, maksud Jokowi, meliputi proses dari rekrutmen sampai dengan pelayanan terhadap masyarakat. Tak lupa, perubahan mental dan perilaku seluruh jajaran Polri juga harus dilakukan.
"Saya ingin reformasi Polri betul-betul konkret," kata Jokowi.
(rel)