Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan membahas sanksi terhadap rumah sakit-rumah sakit yang menerima vaksin palsu, berikut pemasok dan pengedarnya. Daftar rumah sakit itu kemarin telah diumumkan langsung oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek. Ada 14 RS masuk dalam daftar –13 di antaranya berlokasi di Kabupaten/Kota Bekasi, dan satu lagi di Jakarta Timur.
“Kami akan bahas sanksi terhadap 14 rumah sakit itu, misal apakah direktur RS juga terlibat pembelian vaksin. (Pengusutan) ini nanti kami lanjutkan,” Nila seperti dilansir
Antara.
Jika seluruh manajemen RS terbukti terlibat pengadaan vaksin palsu, Nila mengancam akan menjatuhkan sanksi berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanksi penutupan operasional RS akan dipertimbangkan berdasarkan hasil penyidikan yang masih berlangsung. “Kami tidak bisa langsung mengatakan tutup, prosesnya harus berjenjang.”
Sementara proses di jalur hukum juga tetap berlangsung dengan saksi pidana menanti mereka yang terlibat.
Secara terpisah, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta pemerintah bersikap tegas dan memberikan sanksi paling berat kepada semua pihak yang terlibat, mulai pegawai RS hingga pegawai negeri atau honorer di lingkungan terkait.
Manajemen RS yang terbukti terlibat, kata Tulus, juga harus diproses pidana dan perdata, dengan konsekuensi terberat berupa penutupan rumah sakit tersebut.
Sementara Ketua Komisi IX Bidang Kesehatan DPR Dede Yusuf menyatakan penanganan kasus vaksin palsu harus dilakukan hingga tuntas, dengan hasil akhir terbongkarnya semua jaringan pemasok vaksin itu.
“Kami berharap Bareskrim Polri bisa mengungkap pemain besar produsen vaksin palsu ini, termasuk jika di baliknya ada kartel yang bermain,” kata Dede.
Ia juga meminta pemerintah tak ragu memberikan sanksi etik tegas. “Rumah sakit terlibat harus dicabut izin dan akreditasinya. Dokter, apoteker yang terlibat, cabut izin praktiknya.”
“Dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai kepanjangan tangan Kemkes juga harus dimintai tanggung jawab karena mereka bertugas mengawasi rumah sakit di wilayah mereka,” kata politikus Demokrat itu.
[Gambas:Video CNN]Empat belas rumah sakit yang menerima vaksin palsu ialah RS Dr. Sander Batuna, Cikarang; RS Bhakti Husada, Cikarang; RS Sentra Medika, Cikarang; RSIA Puspa Husada, Bekasi; RS Karya Medika, Bekasi; RS Kartika Husada, Bekasi; RSIA Sayang Bunda, Bekasi; RSU Multazam Medika, Bekasi; RS Permata Bekasi; RSIA Gizar, Cikarang; RS St. Elisabeth, Bekasi; RS Hosana Medica Lippo Cikarang; RS Hosana Medica Bekasi; dan RS Harapan Bunda, Jakarta Timur.
Sementara delapan bidan yang menerima vaksin palsu adalah Bidan Lia di Kp. Pelaukan Sukatani, Kabupaten Cikarang; Bidan Lilik di Perum Graha Melasti, Tambun, Bekasi; Bidan Klinik Tabina di Perum Sukaraya, Sukatani Cikarang, Kabupaten Bekasi; Bidan Iis di Perum Seroja, Bekasi; Klinik Dafa Dr. Baginda di Cikarang; Bidan Mega di Puri Cikarang Makmur, Sukaresmi; Bidan M. Elly Novita diCiracas, Jakarta Timur; dan Klinik Dr. Ade Kurniawan, Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat
Seperti RS penerima vaksin palsu, para bidan tersebut juga mayoritas berpraktik di Bekasi.
(agk)