Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, institusinya akan memperketat pengawasan komunikasi jaringan teroris di Indonesia dengan kelompok yang berada di Suriah. Hal ini dilakukan pascaserangan teror menggunakan truk di Perancis.
Di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (15/7), Tito mengatakan Polri akan mengerahkan intelijen Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara serta Badan Intelijen Strategis untuk tujuan tersebut.
"Karena ini kan biasanya ada semacam instruksi yang berhubungan dengan Suriah, seperti kasus di Thamrin (Jakarta) dan Surabaya," kata Tito.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intelijen, kata dia, akan mendeteksi apakah ada instruksi dari Timur Tengah untuk melakukan teror serupa. Diketahui, jaringan teror di negara tersebut yang sudah merambah ke Indonesia adalah Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.
Sumber CNNIndonesia.com di lingkungan aparat antiteror menyebut kelompok teroris di Indonesia terpecah, antara kelompok yang mendukung dan menentang ISIS.
Kelompok yang mendukung ISIS di antaranya adalah Jamaah Ansharut Tauhid, Mujahidin Indonesia Timur, Mujahidin Indonesia Barat, kelompok Bima, Laskar Jundullah dan Tauhid Wal Jihad, dan sebagian anggota Negara Islam Indonesia di Banten,
Sementara kelompok yang tidak mendukung di antaranya adalah Jamaah Islamiyah, Jamaah Ansharu Syariah dan mayoritas Negara Islam Indonesia.
"Kami perkuat pengawasan jaringan, karena itu kan bukan dilakukan orang sembarangan tapi dilakukan oleh jaringan," kata Tito.
Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan Polri sudah mengingatkan jajarannya untuk waspada.
"Kami lakukan upaya pencegahan maksimal melalui kegiatan deteksi dini dan deteksi aksi. Apa yang terjadi di sana bisa saja dicontoh, tetapi kondisi seperti itu harus dicermati," kata Boy.
Sebelumnya, sebuah truk dengan sengaja menabrak pusat keramaian di Nice, Perancis, saat warga sedang merayakan Bastille Day pada Kamis malam (14/7). Setidaknya 80 orang tewas, sementara 100 lainnya luka-luka.
(rdk)