Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan orang tua murid Sekolah Dasar Negeri Bangka 01 Pagi, Jakarta Selatan, mulai berdatangan pagi ini. Mereka mengantar anak-anaknya untuk memulai hari pertama sekolah. Ada yang mengantarkan di depan pintu gerbang. Ada pula yang sampai mendampingi anak-anaknya mengikuti upacara bendera di lapangan sekolah.
Hari pertama tahun ajaran baru SDN Bangka 01 Pagi diawali dengan upacara pengibaran bendera. Kepala Sekolah Rahman Tamin menyatakan rasa terima kasih kepada orang tua murid yang hadir secara langsung mendampingi anak-anak mereka.
“Pendampingan orang tua sangat penting, khususnya di hari pertama anak bersekolah guna memberikan rasa nyaman dan aman,” katanya saat memberikan pidato dalam upacara, Senin (18/7).
Sesuai dengan anjuran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tertera pada Surat Edaran No 4 Tahun 2016 tentang Hari Pertama Sekolah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menganjurkan para orang tua untuk mengantarkan anak-anak mereka. Menurutnya, hal itu merupakan kesempatan membentuk interaksi antara orang tua dengan pihak sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Rahman juga menegaskan, pihaknya melarang tindakan perpeloncoan atau kekerasan di sekolah. Dia meminta agar para siswa Kelas 2 hingga Kelas 6 untuk saling menjaga dan melindungi adik kelas mereka, siswa Kelas 1.
Rahman menuturkan seluruh pihak sekolah baik itu guru dan siswanya harus bisa menciptakan suasana kekeluargaan di lingkungan sekolah. Hal ini, tuturnya, guna menciptakan suasana belajar dan gotong royong yang optimal.
"Guru punya tanggung jawab untuk pastikan murid-muridnya jauh dari masalah. Kakak kelas juga. Sekarang kalian punya adik kelas baru, jadi harus bisa memberikan contoh yang baik," kata Rahman.
Setelah upacara selesai, para guru beserta seluruh murid dan orang tua SDN Bangka 01 Pagi berkumpul dan saling bersalaman. Rahman menyatakan kegiatan halal bi halal itu rutin dilakukan, demikian pula pertemuan singkat setelahnya.
Pertemuan singkat itu bertujuan menerangkan program pendidikan kepada para orang tua. “Jadi sepulang sekolah bukan berarti pelajaran di sekolah selesai, tapi bisa dikembangkan orang tua ke anak di rumah," kata Rahman.
Menurut Ninis Widyaningsih, salah satu orang tua murid yang hadir di SDN Bangka 01 Pagi, dirinya rutin mendampingi anaknya sejak masuk ke sekolah tersebut. Saat ini, anaknya sudah berada di Kelas 5.
"Saya dan suami memang rutin antarkan anak di hari pertama sekolah. Sekarang anak kami sudah kelas 5. Selain mendampingi anak, hari pertama juga jadi momen bertemu orang tua murid lainnya," kata Ninis.
Terpisah, Sugiharto Budiman juga turut berbagi momennya untuk mengantarkan anaknya yang baru masuk ke SD Islam Terpadu Al Azhar, Kota Bogor.
Menurut Sugi, mendampingi anak di hari pertama sekolah itu patut dilakukan orang tua dan bukan semata-mata karena adanya anjuran dari kementerian saja. Sugi menuturkan hari pertama anak sekolah merupakan hari pertama anak bertemu dan mengenal lingkungan baru di luar lingkungan keluarga.
"Saya mengantarkan anak di hari pertama dia sekolah ya karena sayang dengan anak. Hari ini benar-benar hari sekolah pertama dia. Jadi anak akan bertemu lingkungan, kawan, guru, dan banyak hal baru lainnya," tutur Sugi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan hari pertama sekolah menjadi kesempatan membentuk interaksi antara orangtua dengan guru. “Kampanye ini juga bertujuan meningkatkan kepedulian dan keterlibatan publik dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah,” kata Anies.
Imbauan mengenai hari pertama sekolah tersebut juga bersamaan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melarang secara resmi keterlibatan siswa senior dalam Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS), pengganti Masa Orientasi Siswa (MOS). Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Mendikbud Nomor 18 tahun 2016 tentang PLS bagi Siswa Baru.
(asa)