Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menghadiri acara Silaturahmi Nasional yang diselenggarakan barisan relawan dan pendukungnya di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, pada Minggu malam ini (24/7). Yang menarik, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri dari Kabinet Kerja.
Sederet menteri yang hadi antara lain Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Jokowi tiba di lokasi acara sekitra pukul 20.05 WIB dengan mengenakan kemaja lengan panjang berwarna putih. Sementara menteri yang hadir, beberapa mengenakan kemeja berwarna putih namun ada juga yang mengenakan batik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, setelah itu relawan memutarkan sebuah video yang menampilkan perjalanan Jokowi sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, masa-masa kampanye Pilpres 2014, hingga menjadi Presiden Republik Indonesia.
Saat diberi kesempatan untuk berpidato, Jokowi sempat menyinggung sedikit video tersebut. Jokowi berkelakar bahwa bentuk tubuhnya tidak mengalami perubahan, tetap kurus.
"Saya lihat di hambar saya kurus sekali, sekarang masih kurus. Kalau dilihat gede, itu cuma bajunya yang saya gedein, orangnya masih kurus," kata Jokowi disambut tawa para relawan yang hadir.
Selanjutnya Jokowi banyak bercerita terkait pemerintahan yang ia pimpin, terutama terkait beragam permasalahan di sektor ekonomi. Menurutnya sektor ini kerap mengalami perubahan yang cepat dan sulit diprediksi.
Jokowi juga menceritakan beragam program pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot. Ia pun menegaskan bangsa Indonesia harus meninggalkan tradisi lama yang terkenal lamban dan rumit.
Hal tersebut mesti dilakukan agar Indonesia dapat memenangkan kompetisi. "Ini momentum, kita hanya diberikan waktu sampai 15 tahun ke depan. Kalau ini berhasil kita tinggal landas, kalau tidak kita tinggal di landasan," kata Jokowi yang dilanjutkan dengan membeberkan masalah Rancangan Undang-undang Pengampunan Pajak (
Tax Amnesty).
Di akhir kata sambutannya, Jokowi pun meminta seluruh relawannya untuk bergerak bersama mengawal perubahan yang akan dilakukan pemerintah. Relawan dipersilakan untuk menginformasikan berbagai masalah birokrasi yang masih terjadi di tingkat kementerian dan pemerintah daerah.
"Kita kawal perubahan ini, itu tugas kita semua. Dengan kerja nyata, kita akan bergerak maju menjadi bangsa pemenang," tuturnya.