Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mengeluarkan data harian penurunan kemacetan dalam uji coba sistem pelat nomor kendaraan ganjil-genap. Kemacetan diyakini bisa berkurang 20 persen dengan adanya sistem pembatasan kendaraan di empat jalan utama ini.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pembatasan kendaraan ini tidak bisa mengurangi kemacatan hingga 50 persen meski diperkirakan jumlah kendaraan yang dilarang melintas separuhnya.
Memang tidak 50 persen (kemacetan berkurang). Tapi kami yakin bisa mencapai 20 persen mengurangi macet. Kami akan evaluasi tiap hari," kata Andriansyah di kawasan Monumen Nasional, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengamati kendaraan yang melintas di jalur "terlarang", petugas mengamati di sembilan titik yang ada yakni di Bundaran Patung Kuda, Bundaran Bank Indonesia, Bundaran Hotel Indonesia, Perempatan Sarinah, Jalan Imam Bonjol, Bundaran Senayan, Perempatan Kejaksaan Agung, Simpang Kuningan, dan Mampang.
Sementara itu Direktur Lalu lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Syamsul Bahri mengatakan, sistem ganjil-genap akan mulai dilaksanakan mulai pukul 07.00 hingga pukul 10.00, dan kembali dilanjutkan pukul 14.00 hingga pukul 20.00.
"Untuk mengurai kemacetan, sebagai langkah awal hari ini kita akan berikan teguran bagi pelanggar hingga satu minggu kedepan, selanjutnya baru teguran tulis tapi belum ada sanksi," kata Syamsul.
Menurutnya sistem ini merupakan pengganti untuk sistem 3 in 1 yang sudah dihapus sejak April lalu. Sistem ganjil genap juga merupakan langkah awal sebelum penerapan sistem jalan berbayar (electronic road pricing/ERP).
Dari hasil pantauan Cnnindonesia.com sejak dimulainya penerapan pukul 07.00 pagi ini kondisi lalu lintas di kawasan Thamrin hingga Sudirman ramai lancar. Sebanyak 130 anggota polri, 60 anggota Dinas Perhubungan dan 60 anggota Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan untuk pantauan hari pertama.
Pada hari pertama uji coba yakni tanggal 27 Juli, kendaran berpelat nomor genap harus melintasi rute pengalihan arus yang telah disiapkan.
Jalur kendaraan dari arah timur ke barat yakni Jalan Gatot Subroto-Jalan HR Rasuna Said-Jalan Prof Dr Satrio-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Pejompongan-Jalan Penjernihan-Jalan Gatot Subroto-Jalan S.Parman/Slipi dan seterusnya.
Rute alternatif dari arah barat yang mengarah ke timur dan selatan adalah Jalan Gatot Subroto - Jalan Penjernihan - Jalan Pejompongan - Jalan KH Mas Mansyur - Jalan Dr Satrio - Jalan HR Rasuna Said - Jalan Gatot Subroto/Jalan Kapten Tendean.
Sementara lalu lintas dari selatan mengarah ke utara yakni Jalan Panglima Polim - Jalan Bulungan - Jalan Pati Unus - Jalan Hamengku Buwono 10 - Jalan Hang Lekir - Jalan Asia Afrika - Jalan Gelora - Jalan Tentara Pelajar - Jalan Penjernihan - Jalan KH Mas Mansyu r-Jalan Cideng Barat/Cideng Timur - Jalan Abdul Muis - Jalan Majapahit.
Kendaraan dari utara menuju selatan diarahkan melintasi Jalan Gajah Mada/Hayam Wuruk (Harmoni) - Jalan Ir H Juanda - Jalan Veteran 3 - Jalan Medan Merdeka Utara - Jalan Perwira - Jalan Lapangan Banteng Barat - Jalan Pejambon - Jalan Medan Merdeka Timur -Jalan Ridwan Rais - Jalan Prapatan - Jalan Abdul Rahman Hakim (Tugu Tani) - Jalan Menteng Raya - Jalan Cut Mutia - Jalan Teuku Umar - Jalan Sam Ratulangi - Jalan HOS Cokroaminoto - Jalan HR Rasuna Said - Jalan Gatot Subroto.
(sur)