Ketua DPP PDIP: Dukungan Golkar ke Jokowi Sarat Motif Politik

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 05 Agu 2016 20:33 WIB
Golkar berusaha memanfaatkan ketidakharmonisan Jokowi dengan PDI Perjuangan dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira menilai dukung Golkar kepada Jokowi pada Pemilu 2019 tak lebih dari manuver elit partai berlambang pohon beringin itu. (CNNIndonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Parreira menilai langkah Golkar mendukung dan mencalonkan Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019, terlalu prematur. Dukungan itu juga sarat kepentingan politik.

"Di mata PDI Perjuangan, manuver ini tidak lebih dari kepentingan dan konsumsi elit politik," kata Andreas di Kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (5/8).

Andreas mengatakan ada saling membutuhkan antara Golkar dan pemerintahan Jokowi. Golkar disebut memerlukan legitimasi pemerintah, dan di satu sisi, Jokowi juga memerlukan penguatan di parlemen.
Dukungan itu juga terlalu prematur. PDI Perjuangan, kata Andreas, lebih memilih fokus mengawal Nawacita yang merupakan janji politik Jokowi saat kampanye di Pilpres 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika Nawacita yang memuat sembilan program prioritas dapat terpenuhi sekitar 70 persen, maka menurutnya Jokowi tidak akan sulit untuk terpilih kembali.

Hal yang sama berlaku untuk Golkar. Menurutnya, jika ingin mencalonkan kembali Jokowi pada 2019, Golkar seharusnya terlebih dulu bekerja menyukseskan pemerintahan hingga tuntas.

"Bagi PDI Perjuangan, pencalonan ini terlalu prematur. Kami melihat kalau pendukung Jokowi ingin mencalonkan kembali di 2019, poinnya menyukseskan pemerintahan saat ini," katanya.
Peneliti senior LIPI Syamsudin Haris tidak heran dengan langkah Golkar mencalonkan Jokowi di Pilpres 2019.

Menurutnya, melalui dukungan itu Golkar ingin mendapat jatah calon wakil presiden mendampingi Jokowi. Dalam konteks ini, Golkar berusaha memanfaatkan ketidakharmonisan Jokowi dengan PDI Perjuangan dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Haris juga menilai dengan mendukung Jokowi, Golkar ingin memperoleh keuntungan elektoral pada pemilu 2019 dengan menumpang popularitas mantan wali kota Solo itu. "Dalam arti lain, Golkar ingin memanfaatkan Jokowi untuk mendapat dukungan elektoral," ucap Haris.
Dukungan Golkar kepada Jokowi muncul pertama kali dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) I Golkar pekan lalu. Pada rapat itu Golkar mengukuhkan kembali dukungannya kepada pemerintah dan menyatakan mengusung Jokowi pada Pilpres 2019. Keputusan itu sesuai hasil Munaslub Golkar pertengahan Mei silam. (wis/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER